Menteri ESDM Buka IJERT ke-11

Monday, 22 November 2010 - Dibaca 2529 kali

JAKARTA. Bertempat di Intercontinental Midplaza Hotel Jakarta, Senin (22/11), Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh membuka Indonesia-Japan Energy Round Table (IJERT) ke-11. Pada pertemuan meja bundar antara Indonesia dan Jepang kali ini, delegasi Indonesia dipimpin langsung oleh Menteri ESDM, sementara delegasi Jepang diwakili oleh Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia Kojiro Shiojiri, Perwakilan DPR Yosuke Kondo, Direktur Jenderal Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI) Hiroshi Asahi; Sekretaris Jenderal Asia-Pasifik Forum Energi, Dinas Sumber Daya Alam dan Energi (ANRE) Katsuko Suetsugu, dan stakeholder bidang energi asal Jepang lainnya.

"IJERT ke-11 merupakan kesempatan besar bagi Indonesia maupun Jepang, untuk meningkatkan kemitraan energi strategis antara kedua negara, sekaligus menjadi pondasi mengembangkan strategi bersama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim," ujar Menteri ESDM dalam sambutannya.

Menteri ESDM menilai, Jepang tidak hanya menjadi mitra dialog, tetapi juga pendamping dalam pengembangan sektor energi di Indonesia. Kerjasama bidang energi antara Indonesia dan Jepang telah berkembang selama beberapa tahun terakhir, termasuk diantaranya peran investor Jepang dalam pengembangan minyak dan gas, listrik, energi baru dan terbarukan serta batubara.

"Saya berharap semua peserta pertemuan ini turut berperan aktif sehingga diskusi akan sukses dan membuahkan hasil, untuk menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu kepentingan bersama, sehingga terbentuk kerjasama yang lebih dinamis antara Indonesia dan Jepang," ujar Menteri.

Seperti diketahui bersama, terdapat 4 forum energi antara Indonesia dan Jepang sebagai platform komunikasi dan kerjasama bidang energi, yaitu Indonesia-Jepang Coal Policy Dialogue (IJCPD), Indonesia Japan Energy Round Table (IJERT), Indonesia Japan Energy Policy Dialogue (IJEPD), and Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Dari forum-forum tersebut, telah lahir berbagai perjanjian kerjasama proyek yang berhasil dilakukan, antara pembangunan pipa gas Sumatera Selatan Jawa Barat (SSWJ), Tanjung Jati B dan pembangkit listrik tenaga batubara Cirebon. (KO)

Share This!