Menteri ESDM Dampingi Presiden RI Resmikan Delapan Proyek Pertamina Senilai US$15,8 miliar
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik damping Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono diatas KRI Makasar meresmikan delapan proyek unggulan Pertamina. Selain Menteri ESDM, nampak hadir mendampingi Presiden dalam acara peresmian proyek dengan total investasi US$15,8 miliar tersebut, Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, Meneg BUMN, Dahlan Iskan dan Menteri Perindustrian, MS Hidayat, Kamis, (6/12/2012).
"Alhamdulillah hari ini kita dapat kembali menyatukan semangat tekad dan langkah kita untuk terus memajukan sektor energi sebagai bagian dari upaya kita untuk terus meningkatkan pembangunan ekonomi demi kesejahteraan rakyat yang sama-sama kita cintai," ujar Presiden Republik Indonesia, Susilo BambangYudhoyono mengawali sambutannya.
Ditambahkannya, "saya sering mengatakan, sebagaimana juga saya katakan waktu saya meresmikan sejumlah proyek MP3EI di balikpapan Kaliamntan Timur, tahun 2012 sampai tahun 2014 hingga tahun kedepannya lagi, itu adalah tahun-tahun pelaksanaan pembangunan, termasuk pembangunan ekonomi, dan pembangunan sektor energy".
" Kita gembira ground breaking demi ground breaking telah terus dilaksanakan dari waktu ke waktu. Saya punya catatan bahwa 41 proyek telah dimulai pada tahun 2012 ini telah dimulai dengan nilai Rp 149 triliun. Sementara itu, investasi di luar Pulau Jawa juga meningkat tajam, contoh, angka pada kuartal ketiga tahun 2012 ini telah mencapai Rp 38 triliun atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 60% ini membuktikan bahwa MP3EI sebuah masterplan yang kita susun secara bersama-sama bukanlah "macan kertas" sebagaimana dilontarkan kaum skeptis, kaum sinis dan kaum pesimis", imbuh Kepala Negara.
ditegaskan Presiden. "ini penting, bangsa ini tidak akan maju manakala kita lebih senang bersikap skeptis, sinis dan pesimis. bangsa ini akan maju manakala kita semua memiliki sikap optimisme, berpikir posistif dan kemudian semua menjadi bagian dari solusi, semua bersedia bekerja untuk mewujudkan apa yang kita cita-citakan".
Menurut Presiden, sektor energi adalah sektor yang penting dan apa yang dilakukan oleh Pertamina ini adalah langkah nyata untuk mencapai sasaran yang diharapkan." Jadi bukan talk only tapi pertamina juga take action," pungkas Presiden.
Delapan proyek unggulan Pertamina yang diresmikan meliputi, Enhanced Oil Recovery Pertamina EP, Pertamina Hulu Energi, dan Pertamina EP Cepu senilai US$15 miliar yang diharapkan dapat menambah produksi Pertamina 80.000 barel per hari pada 2025, Gas Processing Plant Sungai Kenawang dan Pulau Gading senilai US$325 juta dengan tambahan produksi migas sebanyak 26.000 barel setara minyak per hari, dan NGL Plant Perta Samtan Gas senilai US$193 juta yang akan menambah pasokan LPG dan kondensat.
Proyek selanjutya, pemanfaatan proyek infrastruktur, yaitu Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat senilai US$93,28 juta yang dapat menghemat subsidi listrik dari pemakaian BBM oleh PLN sebesar Rp16 triliun per tahun, proyek Terminal LPG Tanjung Sekong yang berkapasitas 10.000 MT senilai US$35 juta, dan pembangunan SPBG Coco untuk mengurangi subsidi BBM di sektor transportasi senilai US$3,7 juta.
Pengoperasian tiga unit kapal tanker (KAKAP, MEDITRAN, GAMKONORA) senilai US$78,8 juta. Adapun, Presiden juga meresmikan proyek energy terbarukan berupa pengoperasian PL TP Ulubelu Unit 1 dan 2 dengan investasi sebesar US$114 juta merupakan proyek selanjutnya yang juga diresmikan Presiden dalam kesempatan yang sama.
Selain delapan proyek tersebut, terdapat beberapa inisiatif Pertamina yang akan mendukung pengembangan bisnis, meliputi Pertamina Hulu Way berupa pedoman praktik terbaik operasi migas Pertamina, petrochemical business partnership berupa pengembangan unit bisnis petrokimia terintegrasi yang bekerjasama dengan mitra-mitra global untuk merebut pasar petrokimia domestic. Pertamina juga segera membangun Pertamina Corporate University untuk peningkatan kualitas SDM perusahaan, dan pembangunan Pertamina Energy Tower sebagai pusat perkantoran terintegrasi.
Sebagai bentuk dukungan perusahaan untuk pengembangan energi terbarukan, Pertamina juga segera membangun pabrik solar cell berkapasitas 60MWp dan pabrik solar modul 30 MWp senilai US$48,6 juta. Pertamina juga berinisiatif untuk menambah produksi panas bumi sebesar 100.000 barel setara minyak per hari melalui pembentukan Geothermal Brigade 100K BOEPD. (SF)
Share This!