Menteri ESDM Dengarkan Keinginan Pelaku Industri
JAKARTA. Menteri ESDM Jero Wacik bersama Menteri Perindustrian M.S. Hidayat dan Dirut PGN Hendi Prio Santoso mendengarkan keinginan asosiasi industri maupun pengusaha perorangan terkait peninjauan kembali harga gas untuk industri.
"Pemerintah akan mendengarkan keinginan para pengusaha, saling mendengar persoalannya, sehingga melalui forum ini dapat terjadi saling pengertian yang menjembatani kepentingan industri dan kepentingan negara", ujar Menteri ESDM dalam forum diskusi dengan stakeholders industri di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (20/6/2012).
Jero Wacik menjelaskan, sesuai pertemuan kemarin di kantor Kementerian ESDM, pihaknya tengah mengkaji ulang kenaikan harga gas untuk industri. "Kita akan kembali kaji, jangan sampai peraturan yang ada justru menyulitkan kita sendiri," ungkapnya.
Adapun alasan PGN menaikkan harga gas di hulu sebesar 55 persen, lanjut jero Wacik, adalah karena produsen merasa keberatan dengan harga gas yang terlalu murah, hanya US 2-3 dolar per mmbtu.
"Kemarin sudah kami bahas keinginan industri, ada yang mengusulkan agar harga gas jangan terlalu tinggi, kenaikan dilakukan bertahap, dan ada pula usulan kenaikan jangan dilakukan sebelum lebaran. Masukan akan kami kaji, namun kami juga minta pengertian industri, bahwa harga gas di hulu sangat murah dibanding harga gas ekspor yang sudah mencapai US 16 dolar per mmbtu," kata Jero Wacik.
Terkait pasokan gas untuk industri, Menteri Jero Wacik menambahkan, lapangan Tangguh dan Kangean akan segera menambah pasokan gas nasional. "Kita optimis tidak akan kekurangan pasokan. Selanjutnya Pemerintah akan menentukan nanti mana gas yang untuk pupuk, industri, maupun PLN," pungkas Menteri ESDM.
Pada kesempatan ini MS Hidayat menyampaikan, resume neraca gas yang direview oleh Kementerian Perindustrian menunjukkan naiknya kebutuhan gas untuk industri dari tahun ke tahun. "Kami harap Kementerian ESDM mempertimbangkan aspek kelangsungan industri dalam meninjau kembali kebijakannya terkait harga gas," tuturnya.
Hidayat menyebutkan, proyeksi kebutuhan gas sebagai energi dan bahan baku 2012-2014 adalah sebagai berikut: tahun 2012 kebutuhannya sebesar 2.095,86 mmscfd, 2013 sebesar 2.181,64 mmscfd dan 2014 mencapai 2.233,92 mmscfd. (KO)
Share This!