Menteri ESDM Harapkan CBM Untuk Kebutuhan Domestik

Wednesday, 28 April 2010 - Dibaca 2649 kali

JAKARTA. Indonesia dikaruniai Tuhan beragam sumbr energi, selain pemilik cadangan panas bumi terbesar didunia juga pemilik potensi CBM terbesar kelima didunia. Banyaknya sumber-sumber energi alteratif dalam jumlah yang cukup melimpah sudah selayaknya disyukuri dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat Indonesia.Sebagai pemilik Coalbed Metane (CBM) kelima terbesar didunia Indonesia memiliki kesempatan yang besar untuk menerapkan subsitusi energi dari berbasiskan minyak ke gas (CBM) khususnya sebagai bahan bakar listrik. Harapan untuk menjadikan CBM sebagai bahan bakar pembangkit listrik diungkapkan Menteri ESDM seusai membuka acara IndoCBM 2010 di Jakarta, Rabu (28/4)."Pemerintah sudah men-Challenges Dirjen Migas dan Komunitas CBM supaya bisa menjadikan itu ke listrik di tahun 2011, jika itu dapat dilakukan merupakan yang sangat baik, kita bisa menghasilkan listrik bukan hanya dari yang konvensional yang lain tetapi dari sesuatu yang sifatnya kreatif", ujar Menteri ESDM.Yang mendesak saat ini lanjut Menteri adalah bagaimana menyegerakan proses produksi sehingga segera menghasilkan energi dan hasilnya dipergunakan secara bijaksana dengan sebaik-baiknya.Selanjutnya Menteri mengingatkan sebaiknya CBM dialkokasikan untuk pemenuhan kebutuhan enerrgi domestik. "Kita tidak ingin mengulang kesalahan masa lalu dimana hasil sumber daya alam sudah terlanjur terikat untuk keperluan perekonomian diluar kita".Senada dengan Menteri ESDM, Dirjen Migas mengatakan, sebanyak tujuh blok gas metana batu bara (CBM) yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan yang akan mulai berproduksi gas pada tahun 2011. Gas itu rencananya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah sekitar wilayah kerja.Ketujuh Blok CBM tersebut, antara lain Barito Banjar I, Pulang Pisau, Sangatta I, Tanjung Enim dan Sanga-sanga serta Sekayu. Gas yang diproduksi diperkirakan mencapai 9,25 MMSCFD dan akan digunakan untuk pembangkit listrik mini dengan total kapasitas sebesar 23,01 MW.Selain digunakan untuk listrik, Pemerintah merencanakan menggunakan gas dari CBM untuk memenuhi kebutuhan domestik lainnya seperti gas kota, CNG untuk transportasi dan industri. (SF)

Share This!