Menteri ESDM: Harus Ada Penyadaran Penghematan yang Kuat
JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, kembali meluncurkan sosialisasi penghematan BBM bersubsidi, yakni tentang pelarangan penggunaan BBM bersubsidi di sektor pertambangan dan perkebunan, di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (30/8/2012).
"Hari ini kita akan memperkeras sosialisasi, agar pelaksanaan pelarangan penggunaan BBM bersubsidi di perusahaan pertambangan dan perkebunan bisa berjalan efektif per 1 September 2012," tegas Jero Wacik dalam sambutannya.
Menurut Menteri ESDM, harus ada penyadaran yang kuat dalam penghematan. "Kita harus sadar betul untuk menghemat, karena sulit sekali mengejar agar kuota (subsidi BBM) tidak terlampaui," ujarnya.
Jero Wacik menuturkan, per 1 September 2012 nanti, semua mobil milik perusahaan perkebunan dan pertambangan diberikan stiker dan harus menggunakan solar non subsidi.
Dikatakan Jero, perusahaan perkebunan dan pertambangan ini pada umumnya adalah perusahaan menengah dan besar, sehingga diharapkan jangan sampai melanggar aturan ini. "Perusahaan tambang yang besar sudah punya stok solar non subsidi sendiri yang dipasok dari Pertamina, mereka gunakan itu," lanjut Jero Wacik.
Menteri ESDM melanjutkan, bila subsidi dapat dihemat, kita dapat gunakan dana subsidi untuk membangun infrastuktur, baik infrastrukstur sektor energi maupun untuk kepentingan lainnya.
Ditegaskan Menteri Jero Wacik, bila ada perusahaan yang melanggar,perusahaan tersebut akan segera ditindak, bila perlu ijinnya dicabut. "Bila perusahaan sengaja melanggar, akan kita cabut ijinnya. Namun, bila truk yang melanggar, perusahaan yang harus menindak anak buahnya itu," pungkas Menteri ESDM. (KO)
Share This!