Menteri ESDM Meninjau Pembangunan Mini LNG di Benoa

Sunday, 3 April 2016 - Dibaca 1725 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
NOMOR: 00032.Pers/04/SJI/2016
Tanggal: 3 April 2016

MENTERI ESDM MENINJAU PEMBANGUNAN MINI LNG DI BENOA

Pasca meninjau lokasi Center of Excellence energi bersih di Jembrana, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jum'at (1/3) 2016, bertolak menuju Benoa untuk menyaksikan milestone yaitu pembangunan Mini LNG yang terdiri dari FRU (Floating Regassification Unit), Floating Storage dan LNG Carrier.

"Yang barusan tadi kita lihat adalah FRU, sedangkan Floating Storage dan LNG Carrier saat ini sedang di Bontang untuk dilakukan pengisian", ungkap Sudirman. Nantinya floating storage ini akan menempel dengan FRU di Benoa.

Storage ini memiliki nilai strategis penting karena beberapa alasan. "Kapasitas LNG Carrier 22.500 m3, LNG Storage 26.000 m3 dan FRU 2 x 25 mmscfd adalah yang pertama dibangun untuk Indonesia" lanjut Sudirman. "Biasanya fasilitas seperti ini besar, ukuran standard cargo biasanya 125.000M3. Ukuran yang sekarang dibangun di Benoa ini cocok untuk Indonesia yang berbasis kepulauan", jelas Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur dan Bali (JBTB) PT PLN (Persero), Amien Subekti yang turut serta dalam kunjungan tersebut. "Fasilitas ini sedang dalam tahap pre-commisioning, Comissioning selama 2 minggu dari mulai tanggal 7 April LNG Carrier saat ini berada Bontang, diharapkan tanggal 5 sudah akan dilakukan loading dan selanjutnya ke Benoa untuk operasional PLTG", tambah Amien.

Fasilitas ini merupakan kerjasama antara Indonesia Power (IP) dan Pelindo III dengan total nilai investasi diperkirakan sebesar 150 juta US. LNG yang dihasilkan akan melayani PLTDG Pesanggaran sebesar 200 MW sehinga Bali benar-benar terlepas dari penggunaan diesel. Manfaat konversi dari BBM ke gas ini juga mengurangi biaya pemeliharaan sebesar 48 Miliar. Nilai itu dari jumlah konsumsi diesel sebanyak 890KL per hari atau setahun 320.000 KL per tahun dan mengurangi emisi karbon 300.000 ton CO2 per tahun.

"Kunjungan kali ini menegaskan serta memulai langkah-langkah untuk mewujudkan Bali Sebagai Clean And Renewable Energy Center" tutup Sudirman.

Kepala Pusat Komunikasi Publik KESDM,



Sujatmiko

Share This!