Menteri ESDM Minta Anggota Gapensi, Mulai Berpikir Ke Sektor ESDM

Tuesday, 21 January 2014 - Dibaca 1329 kali

SANUR - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menjadi salah satu pembicara dalam Seminar acara Musyawarah Nasional Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (MUNAS GAPENSI) dengan mengusung tema "Sistem Pengelolaan Pertambangan Umum untuk Industri Konstruksi" di Hotel Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur Bali (20/1/2014).

Dalam paparannya, Menteri ESDM menekankan bahwa banyak sekali peluang kerja di sektor ESDM yang belum dilirik oleh anggota GAPENSI, padahal masih banyak peluang yang bisa digali di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.

"Selama ini GAPENSI kebanyakan hanya berkutat pada pekerjaan sipil di bidang kebinamargaan, keciptakaryaan, pengairan, padahal ini perlu diperluas. Banyak sekali peluang kerja di bidang ESDM yang justru barangkali itung-itungannya bisa lebih besar dari bidang Pekerjaan Umum," ujarnya.

ESDM mengandung unsur energi dan pertambangan. Ada konsep besar di bidang energi yaitu Energi Mix. "Energi kita bergantung pada minyak hampir 50%, gas 20% batubara 24%, energi terbarukan 5%. Sehingga untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak kita pelan-pelan mulai bergeser pada energi lain selain energi fosil," imbuh Wacik.

Ditambahkannya, "investasi di sektor migas nilainya terus naik, hal ini dikarenakan untuk dapat berinvestasi di sektor migas nilainya bisa sampai puluhan tahun. Untuk tahun 2014, Indonesia akan investasi sekitar 26 miliar dollar. Kemudian untuk energi lain, rata-rata 1 MW sekitar 2,5 juta dollar. Jadi, seharusnya potensi-potensi besar inilah yang bisa dimanfaatkan oleh para anggota GAPENSI".

"Mulailah berpikir ke sektor ESDM. Banyak sekali uang yang bisa diserap disektor ESDM untuk GAPENSI. Kalau kita membangun PLTU maka disitu pasti ada dermaga, dermaga itu pekerjaan sipil, yang bisa dikerjakan oleh GAPENSI," ungkap Wacik.

Untuk mempermudah semua konsep di bidang energi, maka kami merangkumnya dalam Catur Dharma Energy (Empat agenda penting di bidang energi), yaitu Pertama, Tingkatkan produksi migas, yaitu dengan cara perbanyak eksplorasi, mempermudah izin, memberi insentif/fiskal, memperbaiki regulasi/aturan. Kedua, kurangi impor BBM. Kementerian ESDM bekerjasama dengan Kementerian perindustrian bekerjasama dalam menghidupkan kembali biodiesel, sehingga bisa menghemat 10 % impor migas. Ketiga, kembangkan energi baru terbarukan yaitu tenaga surya, panas bumi, biomassa, dan yang keempat Hemat Energy, yaitu dengan cara mematikan TV, AC, lampu dan alat elektronika lainnya apabila tidak digunakan. Gerakan ini diharapkan dapat menjadi kesadaran masyarakat akan pentingnya berhemat energy untuk masa depan. (BAM)

Share This!