Menteri ESDM: Nuklir Opsi Terakhir
JEPARA - Pada peresmian operasi PLTU Tanjung Jati B Unit 4, Menteri ESDM Jero Wacik menyampaikan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir menjadi opsi terakhir untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional.
"Nuklir merupakan pilihan paling terakhir apabila terpaksa, saat sumber energi lainnya telah habis dan anak bangsa kita telah benar-benar menguasai penanggulangan resiko nuklir," ujar Menteri ESDM dalam acara yang digelar di area PLTU Tanjung Jati, Jepara, Jawa Tengah (6/2/2012).
Menteri menuturkan, saat ini kebutuhan listrik nasional masih bisa dipenuhi dari sumber energi selain nuklir, seperti tenaga air, gas, biomassa, angin, geothermal dan juga tenaga matahari yang potensi energinya tak terbatas.
Menteri menilai, setiap pilihan mengandung resiko. "Dengan BBM biaya pembangkitan mahal, dengan tenaga batubara akan timbul pencemaran, tugas kita adalah mencari solusi dari dampak pembangkitan tenaga listrik tersebut," kata Menteri.
Oleh karena itu, Menteri berpesan agar operasi PLTU Tanjung Jati yang baru diresmikan berdampak minimal pada lingkungan (tetap menjaga kelestarian lingkungan sekitar pembangkit) dan memberikan prioritas pada safety.
"Tolong jangan main-main, jangan menyepelekan hal-hal terkait dengan safety dan juga kelestarian lingkungan," pesan Menteri ESDM.
Dengan diperasikannya PLTU Tanjung Jati B Unit 3 dan 4 yang kebutuhan konsumsi batubaranya mencapai 2,2 juta ton per tahun itu, diperkirakan akan mampu mengurangi penggunaan BBM hingga 650 ribu kilo liter per tahunnya. (KO)
Share This!