Menteri ESDM Paparkan Kinerja Sektor ESDM 2013 dan Proyeksi 2014

Wednesday, 29 January 2014 - Dibaca 2856 kali

JAKARTA - Didampingi seluruh Pejabat Eselon I dan II dilingkungan Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral memaparkan kinerja sektor ESDM 2013 dan proyeksi tahun 2014 di Komisi VII DPR RI. Secara keseluruhan, kinerja sector ESDM menunjukkan hasil yang memuaskan.

"Kinerja sektor ESDM tahun 2013 cukup memuaskan, tercermin pada asumsi makro sektor ESDM dan indikator kinerja strategis lainnya. Asumsi makro, kita berhasil menjaga realisasi volume BBM bersubsidi 2013 pada kisaran 46,83 juta kl, ada penghematan 1,49 juta kl dari kuota sebesar 48 juta kl. tahun 2014 dialokasikan sebesar 48 juta kl," ujar Menteri ESDM, Jero Wacik mengawali laporannya, Rabu (29/01/2014).

Realisasi subsidi energi tahun 2013 lanjut Menteri, sebesar Rp. 299,59 triliun meningkat Rp. 12,45 triliun dari target Rp. 287,14 triliun. hal menurut Wacik disebabkan oleh terkendalanya beberapa proyek PLTU dan pelemahan nilai kurs rupiah.

Rata-rata harga minyak Indonesia (ICP) 2013 mencapai US$ 105,82/bbl, atau sekitar 98% dari target. tahun 2014 diasumsikan sebesar US$ 105/BBL.

Selanjutnya, penerimaan sektor ESDM tahun 2013 memberi kontribusi 24% dari penerimaan nasional, dan realisasi sebesar 108% melebihi dari yang sudah ditargetkan dan rasio elektrifikasi tahun 2013 sebesar 80,51%, atau lebih tinggi 1,3% dari yang ditargetkan. tahun 2014 rasio elektrifikasi ditargetkan sebesar 81,51%.

Kinerja sektor ESDM lain yang sudah dicapai Kementerian ESDM, program percepatan pembangunan pembangkit tahap II, akan mulai terealisasi pada tahun 2014, dengan diresmikannya PLTP Patuha (55 MW) pada bulan Juni 2014.

Untuk perkembangan renegosiasi KK dan PKP2B. Saat ini dari 37 KK, 7 KK telah sepakat terhadap seluruh materi renegosiasi, 1 KK diterminasi dan 2 KK mengajukan proses terminasi. sementara dari 74 PKP2B, 15 PKP2B telah sepakat materi renegosiasi.

Mandatori bahan bakar nabati, volume BBN bersubsidi biodiesel, tahun 2013 sebesar 1,03 juta kl dan target tahun 2014 sebesar 1,64 juta kl, bioethanol, target pada tahun 2014 sebesar 0,16 juta kl, campuran BBN pada BBM pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 4,01 juta kl.

Penghematan, tahun 2013 terdapat penghematan devisa sebesar US$ 779 juta dan tahun 2014 ditargetkan sebesar US$ 3,11 miliar. tahun 2014 ditargetkan dapat menghemat subsidi BBM sebesar Rp. 4,6 triliun.

Kementerian ESDM mendapatkan predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan untuk laporan keuangan. Sedangkan kinerja Balitbang ESDM mencapai prestasi dengan melakukan pabrikasi rig coal bed methane (CBM). "Balitbang ESDM telah berhasil melakukan rancang bangun rig CBM untuk memenuhi kebutuhan rig dalam pengembangan CBM di indonesia,"ujar Wacik. (SF)

Share This!