Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro Resmikan Pembangunan PLTU Jawa Tengah 1

Wednesday, 19 September 2007 - Dibaca 6231 kali

Pada acara tersebut dijadwalkan akan hadir Gubernur, Ketua DPRD, dan Muspida Provinsi Jawa Tengah, Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen ESDM, Komisaris Utama, Direktur Utama beserta jajaran Direksi PT PLN (Persero), General Manager, Direksi Anak Perusahaan PT PLN, Bupati, Ketua DPRD, dan Muspida Kabupaten Rembang, Direktur Perusahaan dan Konsorsium Proyek PLTU 1 Jawa Tengah, Rembang (Zelan-Primanaya-Tronoh), dan tokoh agama serta masyarakat setempat.


Pengadaan PLTU tersebut dilakukan melalui lelang umum atau tender terbuka untuk mengatasi krisis listrik dalam sistem Jawa-Bali dan sistem Jawa Tengah pada khususnya. Produk pembangkit ini nantinya akan disalurkan melalui Transmisi 150 KiloVolt (KV), melalui Gardu Induk (GI) Rembang dan GI Pati.

Acara pemasangan tiang pancang pertama ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kontrak EPC (Engineering, Producement, and Construction) pembangunan PLTU Rembang yang berkapasitas 2x315 MW antara PT PLN dengan Konsorsium Zelan-Primanaya-Tronoh pada tanggal 21 Maret 2007.

PLTU 1 Jawa Tengah, Rembang, Kapasitas 2x315 MW ini akan menelan biaya investasi US$ 338,8 juta dan Rp 3,61 triliun ekivalen Rp. 6,82 triliun rupiah. Pendanaan terdiri dari pendanaan PT PLN sebesar 15% yang bersumber antara lain dari Global Bond & Export Credit, sedangkan 85% lainnya akan didanai melalui pinjaman langsung ke Bank Cina.

Konsumsi batubara proyek PLTU Rembang ialah 1.900.000 ton batubara per tahun, dengan jenis batubara low rank coal (batubara kalori rendah). Penghematan yang bisa diperoleh dari pengurangan bahan bakar minyak (BBM) dngan adanya proyek ini adalah sekitar Rp 4 triliun per tahun.

Pembangunan proyek ini merupakan bagian dari Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit 10.000 MW yang didasarkan pada Perpres No. 71 Tahun 2006. Jangka waktu pelaksanaan proyek direncanakan selesai dalam waktu 30 bulan untuk unit I dan diharapakan selesai pada bulan September 2009, sedangkan untuk unit 2 diharapkan selesai pada bulan Desember 2009.

Serap Tenaga Kerja Lokal

Proyek PLTU Rembang hingga saat ini telah menyerap 400 orang tenaga kerja, diprioritaskan kepada tenaga kerja lokal. Sebagai bagian dari corporate social responsibility, PLN memberikan kesempatan kepada setiap Kepala Keluarga yang dibebaskan tanahnya guna pembangunan proyek ini untuk mewakilkan 1 orang sebagai tenaga kerja di PLTU Rembang sesuai bidang keahliannya. PLN juga memberikan Dana Bina Lingkungan di Desa Leran dan Trahan, Kecamatan Sloke. Bantuan berupa beasiswa Sekolah Dasar, pembangunan rumah ibadah dan rehabilitasi rumah ibadah, dan perbaikan pondok pesantren Darul Islam.

Untuk memenuhi kebutuhan pasokan batubara pada proyek-proyek PLTU program EPC tersebut, maka telah ditandatangani kontrak pembelian batubara dengan beberapa pemasok batubara untuk 8 lokasi PLTU yang telah menandatangani kontrak. Total volume kebutuhanbatubara untuk 8 proyek dimaksud sebanyak 15.246.000 Ton/Tahun.

Selanjutnya, setelah 10 proyek pembangkit EPC yang saat ini sedang dan akan dibangun tersebut dapat diinterkoneksikan, maka dipersiapkan beberapa paket proyek transmisi sebanyak 33 yang telah ditenderkan sejak bulan April 2007 dan beberapa paket pembangunan pekerjaan GI. Khusus untuk PLTU 1 Jawa Tengah-Rembang, telah dipersiapkan beberapa paket proyek transmisi sebanyak 3 paket pekerjaan dengan nilai +- Rp. 600 Miliar Rupiah dan 1 paket pekerjaan Gardu Induk (5 lokasi Gardu Induk) yang bernilai +- Rp. 136 Miliar Rupiah yang telah ditenderkan sejak bulan Mei 2007 dan saat ini dalam proses evaluasi dan proses penunjukan.

Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit yang lazim disebut sebagai Program Percepatan 10.000 MW merupakan salah satu tonggak penting di dalam mempersiapkan ketersediaan energi Nasional di masa depan. Beberapa manfaat dan keunggulan yang dapat diperoleh dari pembangunan PLTU ini antara lain meningkatkan keandalan dan mutu penyediaan listrik, meningkatkan perekonomian rakyat, meningkatkan pendidikan masyarakat, pemberdayaan masyarakat melalui program Bina Lingkungan (Comdev), mendukung visi 75-100, memanfaatkan potensi batu bara kalori rendah, menekan harga pokok produksi.

Adanya kegiatan pemancangan tiang pertama Proyek Pembangkitan Listrik Tenaga Uap (PLTU) di atas merupakan langkah nyata dari berbagai upaya PT PLN (Persero) secara berkesinambungan dalam mengatasi krisis kekurangan energi guna memenuhi kebutuhan energi listrik masyarakat Indonesia.


Share This!