Menteri ESDM Resmikan Biodiesel Fuel Plant Di Site PT Adaro

Tuesday, 31 May 2011 - Dibaca 3025 kali

TABALONG - Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh di dampingi Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Thamrin Sihite siang ini, Selasa (31/5/2011) meresmikan Biodiesel Fuel Plant yang beroperasi di Site PT Adaro Indonesia, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong, Tanjung, Provinsi Kalimantan Selatan. Pabrik tersebut merupakan kerjasama PT Adaro Indonesia, PT Komatsu Marketing and Support Indonesia dan PT United Tractors Tbk. Ketiga perusahaan tersebut memanfaatkan biodoesel dari bahan Jarak/palm sebagai bahan bakar alat-alat industri berat mereka.Kapasitas produksi pabrik diharapkan akan mampu menghasilkan energi biodiesel hingga 1,1 juta ton/hari. Biodiesel yang telah diujicobakan pemakaiannya ini berbahan baku minyak sawit mentah (CPO).Menteri ESDM menyampaikan apresiasinya terhadap apa yang dilakukan PT. Adaro Indonesia, PT Komatsu Marketing Support Indonesia, dan PT United Tractor tersebut yang telah bersama-sama membangun Bio Diesel Fuel Plant. "Pada kesempatan yang baik ini, saya sangat bergembira karena kalangan industri sudah berinisitaif untuk meningkatkan pemanfaatan BBN khususnya biodiesel dengan membangun pabrik biodiesel yang produknya akan dipakai sebagai bahan bakar nabati untuk sebagian alat-alat berat PT. Adaro". "Sebagai negara agraris yang terletak di daerah khatulistiwa Indonesia memiliki kekayaan berupa potensi bioenergi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dalam bentuk cair (biodiesel/bioethanol), gas (biogas) dan padat (briket) maupun sebagai listrik. Oleh karena itu, pengembangan bioenergi merupakan salah satu agenda utama pengembangan energi baru dan terbarukan di Indonesia," ujar Menteri.Melalui pemanfaatan teknologi bioenergi, ditambahkan Menteri, membuat Indonesia memliki kesempatan yang besar di dalam penyediaan energi bersih, termasuk biodiesel. Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia mempunyai peluang untuk menjadi salah satu penghasil biodiesel terbesar. Saat ini, kapasitas terpasang biodiesel yang berasal dari kelapa sawit telah mencapai 3,9 juta kL/tahun. "Saya mengajak semua pihak khususnya pelaku-pelaku industri terutama industri tambang yang banyak menggunakan alat-alat berat dan mengkonsumsi bahan bakar cukup tinggi, untuk berperan dalam pemanfaatan BBN dengan model pengembangan yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing pihak. Apabila peran BBM tersebut dapat digantikan oleh sebagian dari Biodiesel maka ketahanan energi dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan akan tercapai," ujar Menteri ESDM mengakhiri sambutannya. (SF)

Share This!