Menteri ESDM Resmikan Pembangunan PLTU Senilai USD 219,0 juta

Friday, 7 March 2008 - Dibaca 5059 kali

Acara ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro yang kemudian dilanjutkan dengan penekanan tombol sirine tanda pemancangan tiang oleh Menteri ESDM, Dirut PT PLN Eddie Widiono, Dirut PT Adhi Karya Syaiful Imam dan Askesbang Pemprov Lampung Junaidi Jaya.

''Proyek ini memiliki multiplier effect yang besar. Selain menyerap tenaga kerja, juga akan memasok kebutuhan listrik bagi masyarakat luas,'' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro saat memberikan sambutan. Ditambahkan pula pemerintah terus berusaha meningkat pasokan listrik antara lain dengan program PLTU 10 ribu MW.

PLTU Lampung dikerjakan PT Adhi Karya yang mendapat kontrak Engineering, Prucourument and Contsructions (EPC) dari PLN. ''Kami siap menyelesaikan sesuai waktu yang diberikan PLN,'' ujar Syaiful Imam, Direktur Utama PT Adhi Karya di lokasi proyek. Diungkapkan oleh Imam, Adhi Karya tidak berdidi sendiri, namun menggandeng Jiangxi Electric Power Overseasa Engineering Co Ltd dari China.

Menurut Direktur Utama PLN Eddie Widiono, kontrak telah ditandatangani pada 30 Oktober 2007. ''Kegiatan proyek tersebut berlangsung selama 30 bulan untuk unit 1, sedangkan untuk unit 2 selama tiga bulan berikutnya,'' ujar Eddie Widiono.

Menurut Eddie Widiono, secara rinci dana yang dibutuhkan untuk proyek PLTU Lampung adalah sebesar USD 154,3 juta dan IDR 595 miliar. Dana sebesar ini selain diperoleh dari dana PLN juga dilengkapi dengan hasil penjualan global bond.

Pembangkit listrik dengan kapasitas total sebesar 200 MW, menurut Eddie Widiono, saat beroperasi mengkonsumsi batubara sebesar 1.000.800 ton per tahun. Batubara sebesar ini setara dengan penghematan BBM sebesar 458.700 kiloliter atau IDR 3,24 triliun per tahun.

Pembangunan proyek yang menempati areal sekitar 64 hektar ini menyerap tenaga kerja sekitar 2270 pekerja, sebanyak 120 orang diantaranya adalah insinyur dan 150 tenaga supervisor. ''Selain ini proyek ini juga memiliki multiplier effect yang cukup besar,'' ujar Syaiful Imam.

Meski menggandeng Jiangxi Electric Power Overseasa Engineering Co Ltd dari China, menurut Syaiful Imam, sebagian komponen proyek pembangkit listrik ini menggunakan buatan dalam negeri. ''Komponen lokal dalam proyek ini mencapai 50 %,'' ujar Syaiful Imam.

Menurut Eddie Widiono, listrik yang akan dihasilkan oleh PLTU Lampung 1 dan 2 nantinya akan disalurkan ke jaringan interkoneksi Sumatera melalui Gardu Induk (GI) Tarahan dan Gardu Induk (GI) Kalianda. ''Hal ini akan semakin memperkuat pasokan listrik di Sumatera umumnya dan Lampung khususnya,'' ujar Eddie Widiono.

Pada kesempatan tersebut diungkapkan pula bahwa PLTU Lampung merupakan salah satu dari 9 proyek PLTU di Sumatera yang total kapasitasnya mencapai 1.128 MW. Sebagian besar proyek-proyek tersebut saat ini sudah ditandatangani kontraknya sehingga tinggal menunggu kapan akan dimulai pembangunannya.

Share This!