Menteri ESDM Terima Kunjungan Pengusaha Amerika

Wednesday, 27 January 2010 - Dibaca 2584 kali

JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh, Rabu siang (27/1), menerima kunjungan delegasi pengusaha Amerika yang tergabung dalam United States-ASEAN Business Council (USABC). Kunjungan delegasi USABC yang dipimpin oleh Presiden USABC Mr Alexander Fieldman itu terdiri dari 30 orang yang mewakili sekitar 100 perusahaan besar di Amerika Serikat.Pada pertemuan tersebut didiskusikan beberapa hal, antara lain peluang investasi di sub-sub sektor migas dan kelistrikan/transmisi, serta kerjasama dengan USABC dalam meningkatkan eksplorasi dan pengembangan lapangan-lapangan tua/mature dan di perairan frontier baru. Selain itu dibahas juga mengenai kejelasan prosedur dan kewenangan pemasaran LNG dan gas pipa serta kerja sama dengan USABC dalam World Nuclear Summit yang akan dilaksanakan di Washington DC pada bulan April 2010.Pada kesempatan tersebut, Menteri ESDM menyampaikan, investasi dalam bidang energi di Indonesia masih terbuka luas, baik sisi hulu maupun di sisi hilir. Untuk sisi hulu, Indonesia mengundang investor untuk mengembangkan cadangan migas, batubara, panas bumi (geothermal) maupun Coal Bed Methane (CBM). Sementara pada sisi hilir juga terbuka untuk investasi pembangkit listrik, distribusi dan transmisi listrik, distribusi BBM maupun Bahan Bakar Nabati (biofuel). Dalam memenuhi kebutuhan pasokan energi, Pemerintah senantiasa meningkatkan eksplorasi dalam rangka menemukan cadangan baru, mengoptimalkan lapangan-lapangan yang telah berproduksi dan melakukan diversifikasi ketersediaan energi dengan mengembangkan sumber daya energi terbarukan seperti CBM. "Sementara itu, dari sisi permintaan, kami terus mendorong pelaksanaan diversifikasi energi dan konservasi energi,'' ungkap Menteri ESDM.Untuk itulah Pemerintah kini senantiasa mendorong pengembangan dan pemanfaatan sumber energi terbarukan, seperti panas bumi (geothermal), biofuel serta sumber energi terbarukan lainnya. Bahkan untuk jangka panjang Indonesia telah menetapkan target bauran energi berupa penurunan peran energi fosil serta meningkatkan peran energi terbarukan menjadi sebesar 18 persen pada tahun 2025 dalam bauran energi (energy mix) nasional. Sedang kepada para pelaku industri, Pemerintah secara tegas meminta untuk menerapkan pemanfaatan energi secara efisien.

Share This!