Menteri ESDM: “Trias Energitica” dalam Portofolio Energi Nasional

Wednesday, 23 March 2011 - Dibaca 2164 kali

JAKARTA. Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai pengurangan emisi CO2 sebesar 26% pada tahun 2020. Tentunya bukan hal yang mudah untuk merealisasikannya, terdapat sejumlah tantangan terutama dalam mengembangkan teknologi yang memungkinkan penggunaan energi fosil tanpa emisi CO2, berbiaya rendah, sekaligus dapat mempertahankan daya saing industri di pasar global.

"Oleh karena itu, upaya peningkatan efisiensi energi dan pengembangkan sumber energi terbarukan harus dikombinasikan dengan teknologi karbon berskala rendah seperti CCS, sehingga menjadi 'Trias Energitica' dalam portofolio energi nasional," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Darwin Zahedy Saleh pada acara Forum Carbon Capture Storage (CCS) di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (23/3/2011).

Disebutkan oleh Menteri, proyek CCS skala besar seperti Waybun-Midale (Kanada), Salah (Algeria), Sleipner dan Snohvit (Norwegia) telah berhasil mencegah jutaan ton CO2 ke atmosfer. International Energy Agency (IEA) juga menyimpulkan bahwa CCS memberikan kontribusi seperlima dari pengurangan emisi yang diperlukan untuk menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca.

Menteri ESDM mengemukakan, peningkatan kadar CO2 terkait erat dengan penggunaan energi fosil. Meski upaya meningkatkan energi non fosil terus meningkat, namun dunia masih sangat tergantung pada bahan bakar fosil. Ketergantungan ini diperkirakan akan terus berlanjut untuk beberapa dekade mendatang. Oleh karena itu, dunia berinisiatif untuk memenuhi kebutuhan energi dengan tetap menghindari atau setidaknya meminimalkan dampak kenaikan efek rumah kaca.

CCS merupakan salah satu teknologi mitigasi perubahan iklim yang berpotensi mengurangi emisi CO2 skala besar hasil pembakaran bahan bakar fosil. Teknologi ini merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari menangkap CO2 (capture) dari sumber-sumber CO2 seperti fasilitas pengolahan gas alam dan pembangkit listrik dan kemudian mentransportasikannya ke lokasi penyimpanan CO2 di formasi geologi yang sesuai (storage). (KO)

Share This!