Moda Transportasi Diarahkan Mengkonsumsi BBG

Thursday, 10 July 2008 - Dibaca 3905 kali


''Pengunaan BBG untuk transportasi, khususnya angkutan penumpang umum akan terus didorong,'' ujar Kristiono, Kasubdit Dampak Transportasi Perkotaan, Departemen Perhubungan pada acara Focus Group Discussion (FGD) Supply-Demand Minyak dan Gas Bumi di auditorium Departemen ESDM, Jakarta, Selasa (8/7).

Diungkapkan oleh Kristiono, pemanfaatan BBG akan mengoreksi subsidi BBM lebih dari Rp 60 triliun setiap tahun. Selain itu juga memberikan peningkatan pendapatan bagi masyarakat dan operator transportasi sekitar Rp 23,73 triliun hingga Rp 31,25 triliun per tahun. ''Ini sebagai implikasi penghematan biaya BBM,'' ujar Kristiono lebih lanjut.

Untuk mendukung pemanfaatan BBG bagi moda transportasi, menurut Kristiono, saat ini Departemen Perhubungan telah mengajukan permintaan anggaran sebesar Rp 17,07 triliun kepada Departemen Keuangan. ''Dana sebesar ini untuk investasi pengadaan converter kit (khusus CNG dan LPG) khusus untuk angkutan penumpang umum,'' papar Kristiono.

Selain itu dalam jangka pendek akan dilakukan revitalisasi SPBG di DKI Jakarta, Surabaya, Medan, Palembang dan Cirebon. Sedang investasi perluasan jaringan SPBG di kota-kota tersebut dilakukan dengan mengoptimalkan public private partnership. Pengembangan LPG dilakukan untuk wilayah yang tidak memiliki jaringan distribusi CNG.

Pada kesempatan tersebut Kristiono mengungkapkan bahwa sektor transportasi merupakan konsumen BBM terbesar, yaitu mencapai 47,8% dari total konsumsi BBM. Kondisi ini semakin mengkhawatirkan. Sebab selain akibat menguatnya harga minyak mentah juga adanya fenomena pertumbuhan kepemilikan dan pemakaian kendaraan bermotor yang mencapai 8% hingga 12% per tahun.

Share This!