Operasi PLTU Tanjung Jati Unit 4 Momen Tepat Dorong Industri
JEPARA - Peresmian operasi PLTU Tanjung Jati B Unit 4, Jepara, merupakan momen tepat untuk mendorong pertumbuhan sektor industri, khususnya di Jawa dan Bali.
"Dengan beroperasinya Tanjung Jati B unit 4 ini, maka kapasitas Jawa-Bali surplus listrik. Ini momen tepat untuk mendorong sektor industri," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero wacik saat meresmikan PLTU yang berkapasitas 660 MW tersebut di Jepara, Jawa Tengah, kemarin (6/2/2012).
Menteri mengungkapkan, saat ini perekonomian Indonesia dalam kondisi yang sangat baik dan membuka kesempatan yang besar bagi para investor untuk memilih Indonesia sebagai tujuan investasi mereka. "Dengan listrik yang cukup nantinya diharapkan di sekitar Jepara akan tumbuh industri-industri besar yang menyerap banyak tenaga kerja," ungkap Menteri.
Menteri ESDM kembali mengundang perusahaan Jepang untuk terus berinvestasi di Indonesia. "Ke depan kita harapkan ada pengembangan (ekspansi) lebih lanjut dari PLTU Tanjung Jati ini sehingga nanti ada unit 5, 6, 7, dan 8," kata Menteri ESDM.
PLTU Tanjung Jati B Unit 4 dibangun bersamaan dengan Unit 3 di atas lahan seluas 150 hektar, dengan kontraktor pelaksana joint operation Sumitomo Corporation-Wasa Mitra Engineering. Pembangunan PLTU ini membutuhkan investasi senilai 160 miliar yen dengan pendanaan dari JBIC dan bank komersial lainnya.
Pengoperasian PLTU Tanjung Jati B Unit 4 secara signifikan akan menambah pasokan listrik ke sistem interkoneksi Jawa-Bali sehingga meningkatkan keandalan sistem. Saat ini beban puncak rata-rata di sistem Jawa-Bali mencapai sekitar 19.700 MW, sementara itu, hingga akhir 2011 daya mampu sistem Jawa-Bali menjadi 23.000 MW. (KO)
Share This!