Pastikan Jantung Listrik Nias Prima, Wamen Yuliot: PLTMG Gunungsitoli Siap Pasok Daya Penuh Saat Nataru
GUNUNGSITOLI - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka didampingi Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot turun langsung mengecek kesiapan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Gunungsitoli di Nias, Provinsi Sumatra Utara, Minggu (21/12). Kunjungan ini difokuskan untuk memastikan masyarakat Nias dan sekitarnya yang mayoritas akan merayakan Natal dapat beribadah dengan tenang tanpa bayang-bayang pemadaman listrik.
Adanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah Sumatra belakangan ini, pemerintah ingin menjamin ketersediaan layanan dasar yang andal dan berkelanjutan bagi masyarakat, terutama di wilayah kepulauan sebagai bagian dari komitmen Presiden Prabowo Subianto.
Wapres Gibran menegaskan pentingnya menjaga keandalan sistem kelistrikan seiring meningkatnya kebutuhan listrik masyarakat menjelang hari besar keagamaan dan pergantian tahun.
"Ketersediaan listrik yang andal dapat memberikan rasa aman serta mendukung kelancaran aktivitas ibadah dan kehidupan sehari-hari masyarakat," kata Gibran saat meninjau ruang kendali (control room).
Menanggapi arahan tersebut, Yuliot menjelaskan posisi PLTMG Gunungsitoli berkapasitas terpasang 5 x6,9 mega watt (MW) memiliki profil strategis sebagai tulang punggung (backbone) kelistrikan di Pulau Nias. "Pembangkit ini menjadi salah satu penopang utama beban puncak listrik di wilayah kepulauan tersebut," jelasnya.
Saat ini, sambung Yuliot, PLTMG Gunungsitoli beroperasi dengan performa prima dan memiliki surplus daya yang cukup untuk mengantisipasi lonjakan pemakaian saat malam Natal dan Tahun Baru. Ketersediaan energi primer, baik gas maupun BBM cadangan, juga dipastikan melimpah sehingga mesin dapat terus berputar stabil.
Selanjutnya, Yuliot memaparkan data konkret mengenai ketangguhan sistem kelistrikan di Sumatra Utara pascabencana sebagai bukti kesiapan tim di lapangan. Ia mengungkapkan bahwa pemulihan jaringan berlangsung sangat cepat hingga Minggu (21/12) sore.
"Dari total 554.048 pelanggan yang sempat terdampak bencana di Sumatra Utara, sebanyak 541.678 pelanggan kini lampunya sudah menyala kembali. Ini bukti sistem dan tim kami bekerja keras dan siap siaga," papar Yuliot.
Lebih lanjut, Yuliot menjelaskan bahwa sisa 2.370 pelanggan yang belum menyala saat ini murni disebabkan oleh faktor alam, yakni akses lokasi yang masih tertutup longsor, bukan karena kekurangan daya dari pembangkit. Tim ESDM Siaga Bencana dan PT PLN (persero) terus berupaya menembus lokasi-lokasi isolasi tersebut.
Pemerintah akan terus memastikan seluruh infrastruktur pendukung pembangkit, termasuk fasilitas regasifikasi Liquefied Natural Gas (LNG), berfungsi optimal dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Nias dan sekitarnya. (RD)
Share This!