Pastikan Kelancaran Nataru, Wamen ESDM Tinjau Fasilitas Energi di Tapanuli Utara

Tuesday, 23 December 2025 - Dibaca 164 kali

TAPANULI UTARA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot, memastikan kebutuhan energi masyarakat tersedia menjelang periode libur Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Hal itu ia sampaikan ketika meninjau salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara, Senin (22/12).

"Arahan dari Bapak Presiden itu adalah, yang pertama itu bagaimana kebutuhan dasar masyarakat itu bisa terlayani. Kemudian yang terkait dengan energi, ada Bahan Bakar Minyak (BBM), ada Liquefied Petroleum Gas (LPG), ada kelistrikan, itu diutamakan bagaimana ketersediaan energi bagi masyarakat bisa tersedia secara cukup sampai dengan Natal dan Tahun Baru," jelasnya.

Wamen Yuliot menambahkan, bahwa pemerintah mengutamakan pemulihan pasokan energi pasca bencana di daerah terdampak. Adapun untuk pasokan ketenagalistrikan di Provinsi Sumatera Utara, dari total 544.048 pelanggan terdampak, sebanyak 544.038 pelanggan sudah menyala kembali listriknya, dan sisa 10 pelanggan yang belum menyala.

Sementara untuk BBM, Yuliot mengatakan bahwa pemerintah sudah meminta kepada PT. Pertamina (Persero) untuk menambahkan stok BBM selama periode libur Nataru. "Stok (BBM) supaya ditambah sehingga tidak ada antrian di setiap SPBU. Agar kebutuhan masyarakat dalam rangka mobilisasi dan silaturahmi dengan keluarga itu bisa terlaksana dengan baik. Itu tidak ada kendala dalam ketersediaan BBM, khususnya di Tapanuli, Sumatera Utara," imbuhnya.

Dalam hal penyaluran LPG, secara total di Sumatera Utara mencapai 1.771 Metrik Ton (MT)/hari, dibandingkan dalam kondisi normal (Sep-Okt 2025) sebesar 1.663 MT/hari. Adapun jumlah total tersebut, berasal dari LPG PSO (Public Service Obligation) atau LPG subsidi 3 Kg sebesar 1.734 MT/hari dan LPG non-PSO sebesar 37 MT/hari.

Lebih lanjut, Yuliot menuturukan pemerintah juga masih memberikan kelonggaran di wilayah terdampak bencana, yakni dengan memberikan diskresi penggunaan QR Code di aplikasi My Pertamina, demi menjaga menghindari penumpukan (antrian) menjelang periode Nataru.

"Jadi dalam rangka penanganan untuk bencana, kita lepaskan ini ada batasan QR Code di My Pertamina, jadi masyarakat sesuai dengan kebutuhan, termasuk mengisi BBM dengan jerigen pun itu kita izinkan. Kemudian yang kedua, dalam rangka pemulihan beberapa infrastruktur, ini kan dibutuhkan BBM, jadi untuk kebutuhan pemulihan infrastruktur ini juga kita longgarkan," pungkasnya. (DAN)

Share This!