Pemerintah akan “Jembatani” Diskusi Antara PLN dan IPP dengan Pengusaha Batubara

Thursday, 10 March 2016 - Dibaca 2714 kali

JAKARTA - Terkait dengan rendahnya harga batubara yang dipasok untuk program 35.000 MW, pengusaha tambang yang tergabung dalam Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia-Indonesian Coal Mining Association (APBI-ICMA) meminta kepada pemerintah semacam insentif atau biaya asuransi (cost of insurance) 1%-3% dari nilai jual-beli listrik PLTU kepada pengusaha batubara agar pengusaha dapat kembali mengeksplorasi tambangnya.

Menanggapi permintaan APBI tersebut Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said dalam konferensi pers di Kamar Dagang Dan Industri, hari ini, Kamis (10/3) mengatakan," saya berterima kasih kepada APBI yang telah memberi perspetif bahwa apabila keadaan batubara seperti ini maka dikhawatirkan kita akan kesulitan pasokan, bukan karena batubaranya tidak ada tetapi karena harganya tidak ekonomis pada level tertentu," ujar Sudirman.

Pemerintah saat ini sedang mempertimbangkan berbagai macam opsi. Policy pemerintah kedepan adalah harus ada keseimbangan harga baru yang oleh pengusaha batubara dianggap cukup ekonomis untuk terus menambang tapi juga oleh pengusaha listrik dianggap cukup ekonomis untuk dibeli.

"Fungsi pemerintah disini harus ada jadi kita akan menjembatani satu proses diskusi yang melibatkan PLN, Asosiasi Pengusaha Batubara dan juga IPP yang akan menggunakan batubara sebagai sumber energi primernya," pungkas Sudirman.

Sudirman menyakini solusi permasalahan ini akan didapat karena kedua belah pihak sama-sama mempunyai kepentinga. "Kita akan mencari berbagai solusi, kita tidak buntu, kita akan mencari jalan keluar dan yakin akan ketemu karena dua-duanya sebetulnya punya kepentingan baik pemilik batubara maupun pemeilik atau pengusaha dari pembangkit listrik," uajr Sudirman.

Jadi ditegaskan Sudirman, "solusinya adalah harus ada negosiasi supaya harganya "ketemu" anatar yang dianggap oleh pengusaha batubara dan pengusaha pembangkit listrik. Kita akan ketemu harga keseimbangan, kita harus mencari solusi itu". (SF)

Share This!