Pemerintah Akan Tambah Pasokan BBM Nonsubsidi di Kalimantan

Tuesday, 29 May 2012 - Dibaca 1728 kali

JAKARTA - Pemerintah akan menambah pasokan BBM Nonsubsidi di Kalimantan yang saat ini kekurangan BBM. Penambahan BBM Bersubsidi tidak mungkin dapat dilakukan, karena menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, kuotanya sudah ditentukan dan seluruhnya sudah didistribusikan ke seluruh Indonesia.

"Saya tadi pagi sudah bicara kepada Gubernur Kalimantan Timur dan Selatan, Bapak Rudi Arifin yang mewakili empat Gubernur, besok kami akan bertemu siang di Kantor saya dengan empat Gubernur tersebut, saya akan ajak BPH Migas, Pertamina, Hiswana Migas sehingga kita bisa satu bahasa untuk mengelola itu," Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik usai menerima tamu biker Bali yang melakukan perjalanan Bali-Jakarta menggunakan sepeda, Selasa (29/05/2012).

Kekurangan BBM itu lanjut Menteri, tidak hanya di Kalimantan, dimana saja kekurangan BBM, meningkatnya konsumsi BBM itu indikasi kemajuan ekonomi, negara yang tumbuh 6,5% itu luar biasa, itu kemajuan ekonomi yang cukup baik, dan itu akan berimplikasi dengan meningkatnya kendaraan bermotor, hal itulah yang menyebabkan kekurangan BBM.

"Kegiatan pertambangan dan perkebunan membutuhkan BBM, sementara volume BBM Bersubsidi sudah disepakati 40 juta kiloliter, akan kurang memang, tentunya kekurangan ini yang akan kita atasi," ujar Menteri.

"Jika meminta tambahan BBM yang subsidi tentu tidak bisa, karena volumenya terbatas dan seluruhnya sudah didistribusikan. jika perlu tambahan nanti jika saya berhasil memperjuangkan tambahan BBM Bersubsidi di DPR," tambahnya lagi.

Menteri menjelaskan, "kebutuhan BBM Bersubsidi Kalimantan sekitar 3,4 juta kiloliter, padahal kita untuk menghemat 2 juta kiloliter saja sulitnya bukan main. saya akan bicarakan dengan DPR, sama-samalah kita perjuangkan, yang paling pentingkan jangan sampai mereka kekurangan BBM, karena jika kekurangan BBM maka roda perekonomian akan terganggu, perintah Presiden kepada kami, para Menteri, pertumbuhan tidak boleh kurang dari 6,5%. Jadi kita tambah BBMnya yang nonsubsidi".

Selanjutnya Menteri mengharapkan, pertemuan esok akan dapat memberikan pengertian kepada para Gubernur tersebut, sehingga dapat saling memahami, mengerti dan tidak terjadi kesalahpahaman. "Tidak ada yang "umpet-umpetin", 40 juta kiloliter seluruhnya sudah kita distribusikan ke seluruh Indonesia sesuai dengan jatahnya, jika kurang, memang semua kurang kondisinya, nah kekurangan itulah yang harus diatasi, saya sudah punya solusinya, saya sudah bahas dengan Pertamina, Gubernur Kalimantan Timur sudah setuju, bahwa tambahan BBM Nonsubsidi akan dikirim ke Kalimantan untuk mengatasi kekurangan. Jika yang dikirim BBM Nonsubsidi, dapat dikirim berapa saja sesuai kebutuhan tentunya dengan harga keekonomian. (SF)

Share This!