Pemerintah Dukung Kolaborasi Proyek Transisi Energi Pertamina dan Perusahaan Internasional

Wednesday, 31 August 2022 - Dibaca 1391 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 329.Pers/04/SJI/2022

Tanggal : 31 Agustus 2022

Pemerintah Dukung Kolaborasi Proyek Transisi Energi Pertamina dan Perusahaan Internasional

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyaksikan penandatanganan kerja sama antara PT Pertamina (Persero) dengan beberapa perusahaan internasional dalam bidang transisi energi. Kerja sama ini dilakukan untuk mencapai target penurunan emisi hingga 29 persen pada tahun 2030.

Arifin mengapresiasi langkah Pertamina dan mitra kerja sama yang berkolaborasi untuk menginisiasi pemanfaatan sumber energi untuk meningkatkan nilai tambah.

c-WhatsApp%20Image%202022-08-30%20at%201

"Kita mungkin memulai dari yang kecil, namun kita harus berakhir menjadi besar, agar dapat menciptakan nilai ekonomi dan bermanfaat bagi kehidupan manusia," ujar Arifin pada Penandatanganan Kerja Sama Proyek Transisi Energi antara PT Pertamina (Persero) dengan Perusahaan Internasional, yang merupakan parallel event Energy Transitions Working Group (ETWG) Presidensi G20 Indonesia, di Nusa Dua, Bali, Selasa (30/8).

Sesuai target tahun 2060, Arifin mengatakan, bahwa Pemerintah harus memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dengan jumlah yang besar, lebih dari 500 gigawatt, dengan bergantung kepada sumber energi yang tersedia di seluruh negeri, seperti matahari, air, panas bumi, arus laut, bioenergi, dan angin.

"Maka dari itu kita membutuhkan kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Bagaimana kita bekerja bersama-sama untuk menciptakan bisnis dan kehidupan yang lebih baik di masa depan. Untuk mencapai target di 2060, kita harus melakukan banyak hal, banyak investasi, bergantung kepada teknologi yang tersedia, dan yang paling penting bagaimana kita memberikan akses energi kepada masyarakat," tukasnya.

c-WhatsApp%20Image%202022-08-30%20at%201

Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa kerja sama proyek transisi energi ini dilakukan sebagai jawaban dari tingginya permintaan energi terbarukan dan bahan bakar rendah karbon untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari bahan bakar fosil.

Nicke juga mengatakan bahwa Pertamina berkontribusi untuk mendukung komitmen Pemerintah dalam menurunkan emisi GRK sesuai dengan Paris Agreement, dengan melakukan kolaborasi dengan negara-negara mitra anggota G20.

"Ini adalah kolaborasi antara perusahaan, dan negara, dan yang paling penting adalah kolaborasi antara umat manusia untuk berkontribusi dalam tindakan nyata dan nyata untuk mencapai tujuan konsensus menyediakan akses yang adil ke energi berkelanjutan dan melindungi iklim kita untuk generasi yang akan datang," jelas Nicke.

c-WhatsApp%20Image%202022-08-30%20at%201

Menteri Arifin pun berpesan agar kerja sama yang dilakukan oleh Pertamina dan mitranya dapat membuahkan hasil yang nyata. "Kalau kita berharap MoU itu harus ada tindak lanjut yang konkret," pungkas Arifin.

Sebagai informasi, salah satu kerja sama yang ditandatangani hari ini adalah Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Pertamina (Persero) dengan PT Astra Agro Lestari Tbk tentang 'Kerja Sama dalam Potensi Hubungan Bisnis dan Pertukaran Data untuk Pengembangan Proyek-Proyek Rendah Emisi'. Kerja sama ini bertujuan untuk pengembangan proyek rendah emisi dengan utilisasi limbah kelapa sawit (empty fruit bunch dan palm oil mill effluent) untuk menjadi produk Bioethanol dan Biomethane yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti (substitusi) bahan bakar fosil dan mendukung kemandirian energi nasional.

Selanjutnya, penandatangan perjanjian kerja sama Pengembangan Green Industrial Cluster di Jababeka antara Pertamina Power New and Renewable Energy (NRE) Pertamina Power Indonesia (PPI) dengan PT Jababeka Infrastruktur melalui pemanfaatan PLTS Atap di gedung perkantoran Jababeka.

c-WhatsApp%20Image%202022-08-30%20at%201

Kerja sama berikutnya yakni Joint Study Agreement (JSA) antara PPI dengan Pondera dalam kerja sama 'Integrated Offshore Wind Energy & Hydrogen Production Facility'. JSA ini merupakan tindak lanjut MoU antara Pertamina NRE (PPI) dengan Pondera yakni perusahaan asal Belanda pada 21 April 2022 perihal pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).

Terakhir, JSA antara Pertamina (Persero), PEP dan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (JOGMEC) terkait 'JOGMEC on CO2 Injection for Enhanced Oil Recovery (CCUS-EOR) Project in Jatibarang Field'. Dalam kerja sama ini, Pertamina dan Jogmec berkolaborasi dalam kegiatan CO2 Injection di Lapangan Jatibarang melalui studi bersama pelaksanaan proyek injeksi CO2 sebagai tahap awal untuk lebih mendukung Full Field Scale CO2-EOR sebagai metode untuk meningkatkan produksi minyak dan mengurangi emisi karbon dioksida di Lapangan Jatibarang, Jawa Barat. (DKD)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)

Share This!