Pemerintah Terus Atasi Penyelewengan BBM
JAKARTA - Realisasi BBM bersubsidi hingga saat ini cenderung membengkak sebagai tanda-tanda masih besarnya penyelewengan BBM yang terjadi. "Penyelewengan masih terjadi karena mereka yang menurut UU sebenarnya tidak berhak atas BBM bersubsidi, terutama dari industri, pertambangan dan perkebunan, masih membeli BBM bersubsidi menggunakan truk, jirigen, dan sebagainya," ujar Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh, usai acara Silaturahmi dan Halal Bihalal sektor ESDM di kantor Sekretariat Jenderal, Jakarta (07/09/2011). Menurut Menteri, inilah yang akan diatasi dengan sungguh-sungguh agar realisasi BBM bersubsidi tidak membengkak, antara lain melalui kerjasama dengan Depdagri untuk kemudian akan memberdayakan peran Pemda."Apabila salah satu Pemda terlalu kendor, maka ongkosnya Pemda lain yang akan mengalami dampaknya, karena berdasar persetujuan wakil rakyat BBM bersubsidi telah ditetapkan sebesar 38,5 juta kiloliter (APBN) dan ke depan diharapkan 40,49 juta kiloliter (sesuai APBN-P)," demikian ungkap Menteri. (KO)
Share This!