Pemerintah Tingkatkan Pengembangan Migas di Indonesia Timur

Friday, 29 July 2011 - Dibaca 2157 kali

JAKARTA - Sebagian besar lapangan migas yang telah berproduksi, berlokasi di Indonesia bagian Barat. Secara alamiah, lapangan-lapangan tersebut mengalami penurunan produksi. Di sisi lain, lapangan migas di Indonesia bagian Timur masih banyak yang belum dikembangkan. Saat ini, pemerintah tengah berupaya mengembangkan lapangan migas di kawasan tersebut.Demikian benang merah paparan Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas A. Edy Hermantoro di Intercontinental Hotel, Rabu (27/7)."Kita harus bergerak. Tidak hanya konsentrasi (mengembangkan migas) di Indonesia bagian barat, tetapi juga Indonesia bagian Timur," katanya.Edy mengungkapkan, sebagian besar lapangan migas di Indonesia bagian Timur terletak di laut dalam. Sejumlah lapangan di kawasan tersebut yang telah dikembangkan adalah Lapangan Tangguh, Masela dan Donggi Senoro."Masih banyak lapangan lain yang belum dikembangkan," tambahnya.Sebagian besar wilayah kerja migas yang ditawarkan pada tahun ini, lanjut Edy, juga berada di Indonesia Timur. Dari tahun ke tahun, jumlah kontrak kerja sama (KKS) wilayah kerja migas di kawasan itu, terus bertambah. Pada tahun 2008 dan 2009, tercatat masing-masing 9 kontrak ditandatangani. Sedangkan pada 2010, ditandatangani 5 kontrak.Berdasarkan data Ditjen Migas, total cekungan yang berlokasi di Indonesia bagian Timur berjumlah 39 cekungan. Cekungan yang telah beroperasi adalah Seram, Salawati, Bintuni dan Bone. Sedangkan cekungan yang telah dibor namun belum berproduksi adalah Banggai, Sula, Biak dan Timur.Sedangkan cekungan yang belum dieksplorasi adalah Lombok Bali, Flores, Gorontalo, Salabangka, Halmahera Selatan, Weber Barat, Weber, Waropen, Tiukang Besi, Tanimbar, Sula Selatan, Buru, Buru Barat, Halmahera Utara, Halmahera Timur, Halmahera Selatan, Obi Utara, Obi Selatan, Seram Selatan dan Jayapura.Ada juga 9 cekungan yang telah dibor namun tidak ada penemuan yaitu Akimegah, Buton, Manui, Makassar Selatan, Missol, Palung Aru, Sahul, Sawu, Waipoga dan LairingSejalan dengan rencana pengembangan di Indonesia bagian Barat, banyak peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan investor. Antara lain, pengembangan small scale LNG carrier and receiving terminal dan dan pengembangan industri yang menggunakan migas. Misalnya, pembangunan kompleks industri petrokimia di dekat lokasi sumber gas, seperti yang pernah diusulkan mantan Wapres Jusuf Kalla. (TW)

Share This!