Pemerintah Usulkan Perubahan Volume BBM Bersubsidi 2011 Menjadi 40,49 Juta KL

Wednesday, 6 July 2011 - Dibaca 2028 kali

JAKARTA - Pemerintah cq. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi mengusulkan perubahan besaran volume BBM Bersubsidi dan BBN tahun 2011 menjadi 40,49 juta kilo liter meningkat dari kuota sebelumnya (APBN 2011) yang sebesar 38,59 juta kilo liter. Usulan disampaikan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Evita H. Legowo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI menyangkut pembahasan awal asumsi dasar untuk volume BBM Bersubsidi, subsidi BBN, subsidi LPG, ICP serta lifting minyak bumi tahun 2011, Rabu (6/7/2011).Selain mengusulkan perubahan volume BBM bersubsidi, Pemerintah juga mengusulkan perubahan Indonesia Crude Price (ICP), lifting minyak bumi. "Usulan kami mengenai perubahan APBN tahun 2011, dimana harga minyak tahun 2010 realisasinya adalah USD 78 per barel, APBN tahun 2011 kami usulkan adalah USD 80 per barel, realisasi sampai dengan 31 Mei rata-rata adalah USD 107 sehingga untuk RAPBN-P 2011 kami usulkan USD 95. Untuk Produksi lifting minyak bumi, 2010 realisasinya 945, APBN 2011 kami usulkan 970, sedangkan realisasi sampai dengan 31 Mei 2011 adalah 906 dan juga sesuai dengan presentasi yang sudah disampaikan oleh BP Migas kepada Komisi VII sebelumnya adalah 933 sampai 945 Pemerintah dalam hal ini mengusulkan sebesar 945 ribu barel per day,"ujar Dirjen Migas. Untuk volume BBM dan BBN, "realisasi tahun 2010 adalah 38,23, APBN 2011 adalah 38,59 sedangkan realisasi sampai dengan 31 Mei 2011 sudah mencapai 15,46, ini diatas kuota, diatas rencana sebelumnya oleh karena itu kami mengusulkan kepada Bapak dan Ibu sekalian untuk RAPBN-P 2011 adalah 40,49 yang terdiri dari Premium 24,54 juta kiloliter, kerosene turun menjadi 1,80 juta kl, solar 14,15 juta kiloliter sedangkan untuk volume LPG , tetap yaitu 3,52 juta ton," tambah Evita. (SF)

Share This!