Pemerintah Usulkan Volume BBM Bersubsidi Tahun 2012 Sebesar 38,4 Juta KL- 41,7 Juta KL

Thursday, 9 June 2011 - Dibaca 2428 kali

JAKARTA - Pemerintah dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI mengusulkan volume BBM Bersubsidi untuk tahun 2012 berkisar antara 38,4 juta kilo liter s.d. 41,7 juta kilo liter. Volume BBM bersubsidi tersebut sudah termasuk Bahan Bakar Nabati (BBN) yang diasumsikan mendapat subsidi sebesar Rp 3.000 per liter untuk Biodiesel dan Rp 3.500 per liter untuk Bioethanol. Demikian dituturkan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, terkait asumsi volume BBM Bersubsidi untuk tahun 2012, di Jakarta, Kamis, (09/06/2011)."Perkiraan target volume BBM Bersubsidi untuk tahun 2012 dilakukan dengan mempertimbangkan antara lain pertumbuhan konsumsi BBM pada tahun-tahun sebelumnya, dan didasarkan pada asumsi bahwa faktor-faktor determinan seperti: perubahan peraturan, penggunaan alat kendali, peningkatan koordinasi pengawasan dengan instansi terkait, serta penguatan peran kelembagaan; yang seluruhnya dapat tercapai", jelas Menteri ESDM.Selain volume BBM Bersubsidi, Pemerintah juga mengusulkan besaran subsidi BBN, LPG, dan subsidi listrik RAPBN Tahun Anggaran 2012. Pemerintah mengusulkan volume LPG 3 kg sebesar 3,6 juta metrik ton dan subsidi listrik pada kisaran Rp 53,77 triliun s.d. Rp 63,17 triliun. Pemerintah meminta tambahan subsidi untuk BBN bila harga BBN lebih tinggi daripada harga BBM. Sementara itu dalam menentukan besaran subsidi listrik, Menteri ESDM menjelaskan, Kementerian ESDM memperhitungkan beberapa indikator yang mempengaruhi besaran subsidi listrik yaitu antara lain perhitungan prognosa tahun berjalan, perkiraan penjualan/kebutuhan listrik tahun 2012, perkiraan besaran losses listrik, kebijakan dan penyediaan bauran energi pembangkit,serta penetapan marjin usaha bagi PLN. berdasarkan volatilitas indikator subsidi berupa nilai tukar Rupiah dan harga minyak bumi Indonesia."Perhitungan subsidi listrik dilakukan dengan melibatkan Kementerian Keuangan dan PLN, yang prosesnya telah dimulai sejak Februari 2011, maka untuk tahun 2012 asumsi subsidi listrik diusulkan pada kisaran Rp 53,77 triliun s.d. Rp 63,17 triliun," ujar Menteri.Rapat Kerja antara Komisi VII DPR RI dengan Pemerintah membahas Penetapan Asumsi Dasar untuk Volume BBM Bersubsidi, Subsidi BBN dan LPG, serta Subsidi Listrik RAPBN Tahun Anggaran 2012. Dalam rapat tanggal 7 Juni 2011 yang lalu telah disepakati Indonesia Crude Price (ICP) antara USD 75-USD 95 Per Barel dan lifting migas antara 950-970 barel per hari. (SF)

Share This!