Penandatanganan Nota Kesepahaman Pengembangan SDM dengan 11 BU/BUT Sektor ESDM

Monday, 18 September 2017 - Dibaca 2231 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA


SIARAN PERS

NOMOR: 00124.Pers/04/SJI/2017

Tanggal: 18 September 2017


Penandatanganan Nota Kesepahaman Pengembangan SDM dengan 11 BU/BUT Sektor ESDM


Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan membuka Focus Group Discussion (FGD) Sinergi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sektor ESDM dengan 41 Badan Usaha (BU) dan Badan Usaha Tetap (BUT) sektor ESDM, Senin (18/9) di Jakarta. Selain membuka FDG, Menteri ESDM menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman Pengembangan SDM sektor ESDM. Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Kepala BPSDM dengan 11 (sebelas) BU/BUT, yakni:

  1. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
  2. Chevron Pacific Indonesia
  3. Medco E&P Indonesia
  4. PT Bukit Asam (Persero) Tbk
  5. PT Timah (Persero) Tbk
  6. PT Freeport Indonesia
  7. PT Pertamina Geothermal Energy
  8. PT Geo Dipa Energi (Persero)
  9. PT Pertamina Drilling Service Indonesia
  10. PT Kaltim Prima Coal
  11. PT Adaro Indonesia

Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dimaksudkan sebagai payung hukum dalam pelaksanaan kerjasama antarpihak dalam pengembangan SDM Sektor ESDM. Hal ini seiring dengan pengajuan beberapa Satuan Kerja di lingkungan BPSDM ESDM menjadi Satuan Kerja dengan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU).

Menteri Jonan menegaskan, dengan penandatangan Nota Kesepahaman ini diharapkan ada kerja sama di bidang proses belajar mengajar di sektor ESDM. "Kalau yang punya corporate training kalo bisa saling sinergi, saling kirim pengajar atau sebagainya. Tolong semua BU/BUT kalo kami minta untuk mengajar, kirim orang, sharing knowledge, sharing kompetensi, juga sharing profisiensi, karena BPSDM kami inginnya sebagai sekolah (pendidikan) vokasi," tutur Jonan.

Ia menjelaskan, pada sekolah vokasi, outputnya adalah profisiensi, selain belajar teori, juga diajarkan prakteknya di lapangan, sehingga harus lebih banyak pengajar dari sektor riil yang turut berperan serta. "Saya inginnya BPSDM menjadi sekolah vokasi, kecuali STEM Akamigas yang sampai D4, lulusannya selain kompetensi juga harus punya profisiensi, bisa mengerjakan dengan baik," lanjut Jonan.

Sebagai contoh, praktek pendidikan vokasi ini dilakukan dengan mengirim peserta didik ke site langsung, "Apabila pendidikan (subsektor) pertambangan, ya berarti harus dikirim ke sana, saya rasa Freeport salah satu operasi kegiatan pertambangan bawah tanah yang luar biasa," ungkap Jonan.

BPSDM ESDM sendiri diharapkan akan memiliki peran penting dalam pengembangan SDM dengan menggelar pelatihan dan sertifikasi di sektor ESDM. Saat ini BPSDM ESDM telah memiliki 12 lokasi pelatihan dan pendidikan yang tersebar di Jakarta, Bogor, Bandung, Sukabumi, Cipatat, Cepu, dan Sawahlunto.

Lokasi-lokasi pelatihan tersebut memiliki fasilitas pendidikan dan pelatihan yang cukup lengkap, di antaranya: laboratorium instalasi pemanfaatan tenaga listrik, laboratorium instalasi dasar listrik, simulator motor generator sinkron, simulator of electrical energy management, electrical power cycle simulator, ruang instrumen PLTD, laboratorium untuk generation set and prime mover/load bang synchronize, workshop jaringan listrik, steam simulator power plant boiler, simulator pencahayaan/lighting lamp/lumen/lux, simulator hybrid solar cell/diesel wind dan biomassa, fasilitas PLTS, simulator biogas, simulator PLTB, kilang mini, simulator cyber drilling, simulator tambang bawah tanah, bengkel dan laboratorium peledakan, conveyor belt, rodheader, well support equipment, dan simulator drilling rig.


Kepala Biro Komunikasi, Layanan

Informasi Publik dan Kerja Sama

Dadan Kusdiana



Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama

Dadan Kusdiana (08121002705)

Ikuti linimasa kami di:

Facebook: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Twitter: @KementerianESDM

Instagram: @kesdm

Share This!