Penanggulangan dan Investigasi Kecelakaan Tambang Batubara di Sawahlunto

Wednesday, 17 June 2009 - Dibaca 11429 kali
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIASIARAN PERSNOMOR : 45/HUMAS DESDM/2009Tanggal : 17 Juni 2009TIM DEPARTEMEN ESDM LAKUKAN PENANGGULANGAN DAN INVESTIGASI KECELAKAAN TAMBANG BATUBARA DI SAWAHLUNTO

Pada hari Selasa, tanggal 16 Juni 2009, sekitar pukul 10.00 WIB telah terjadi kecelakaan di wilayah Kuasa Pertambangan (KP) Eksploitasi batubara PT Dasrat Sarana Arang Sejati di Bukit Bual/Ngalau Cigak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat. KP Eksploitasi PT Dasrat Sarana Arang Sejati diterbitkan oleh Walikota Sawahlunto berdasarkan SK No. 05.39/PERINDAKOP/2006 berlaku mulai 2 Juni 2006 s.d 2 Juni 2011. Pelaksana penambangan adalah kontraktor CV Cipta Perdana. Penambangan dilakukan secara manual menggunakan alat gali belincong dengan membuat lubang-lubang masuk di dalam lapisan batubara tanpa ada ventilasi memadai, hanya mengandalkan ventilasi alami. Ketebalan lapisan batubara yang digali mencapai sekitar 2,5 meter.Kecelakaan yang terjadi diduga akibat ledakan gas metana (CH4), efek ledakan mengakibatkan adanya lemparan material hingga sejauh 150 meter dari mulut tambang, dan terlemparnya 14 orang yang berada pada jarak sekitar 50 meter dari mulut tambang. Konsentrasi gas metana pada tambang batubara bawah tanah pada kisaran 5 - 15% dapat menimbulkan ledakan (Handbook for Methane Control in Mining, Dept of Health and Human Services, Pittsburgh - USA, 2006).Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerjunkan Tim Penanggulangan yang berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Sawahlunto, Kepala Teknik Tambang PT Bukit Asam, Unit Pertambangan (UP) Ombilin dan Kepala Teknik Tambang PT Allied Indo Coal. Sampai dengan Rabu, 17 Juni 2009 pukul 17.00 WIB, rekapitulasi dan jumlah korban berdasarkan laporan Tim DESDM, adalah sebagai berikut:

  • Korban meninggal 32 orang dan sudah dievakuasi (31 orang dievakuasi dari lubang tambang dan 1 orang yang berada di luar tambang).
  • Diperkirakan korban yang masih di dalam lubang tambang dan belum diketahui kondisinya, 1 orang.
  • -Korban luka parah/ringan dan dirawat 13 orang.

Pihak Kepala Teknik Tambang PT Bukit Asam UP Ombilin dan PT Allied Indo Coal telah menugasi Tim Mine Rescue untuk melakukan evakuasi korban. Evakuasi dilakukan bekerjasama dengan Basarnas Padang, Tim Forensik Polda Sumbar serta masyarakat. Departemen ESDM akan melakukan audit teknis, khususnya yang menyangkut keselamatan kerja pada seluruh tambang bawah tanah. Terutama yang beroperasi di Kota Sawahlunto. Hasil audit teknis nantinya akan menjadi rekomendasi untuk dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Sawahlunto. Hingga saat ini Pemerintah Kota Sawahlunto telah menerbitkan 13 KP Eksploitasi, 10 diantaranya tambang bawah tanah dan ditutup sementara oleh Walikota Sawahlunto efektif mulai 17 Juni 2009. Selanjutnya, sesuai dengan tugas dan fungsi, Departemen ESDM akan melakukan pemantauan dari waktu ke waktu atas kecelakaan tambang tersebut.

Kepala Biro Hukum dan HumasSutisna Prawira

Share This!