Pengolahan dan Pemurnian Mineral Didalam Negeri, Untungkan Bangsa Indonesia

Thursday, 5 December 2013 - Dibaca 3797 kali

JAKARTA - Kebijakan untuk melakukan pengolahan dan pemurnian produk mineral didalam negeri terhitung mulai tanggal 12 Januari 2014, merupakan kebijakan yang harus didukung semua pihak karena, kebijakan tersebut sangat berpihak kepada kepentingan bangsa Indonesia. Guna mempercepat pembangunan smelter sebagai saran untuk melakukan peningkatan nilai tambah mineral tersebut, pemerintah akan memberikan kemudahan-kemudahan untuk mempercepat pembangunan smelter.

Mendekati diberlakukannya kebijakan penghentian ekspor bahan mentah produk mineral ini, ekspor bahan mentah meningkat tajam hingga berkali-kali lipat dan jika terus berlanjut, dikhawatirkan Indonesia akan kehabisan bahan baku, karena itu, Pemerintah dengan dukungan dari DPR dengan tegas melarang bahan mentah mineral. "Ekspor tanah air cukup sudah, sekarang saatnya meningkatkan nilai tambah produk tersebut untuk kepentingan bangsa," ujar Menteri ESDM Jero wacik saat meresmikan Pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) milik PT Indonesia Chemical Alumina, di Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat beberapa waktu lalu.

Kebijakan pengolahan dan pemurnian produk mineral akan memberikan multiplier effect yang baik bagi bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat sekitar pada khususnya. Pelaksanaan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian akan memperkuat dan mengembangkan proses hilirisasi subsektor mineral dan batubara terutama akan memperkuat struktur industri hilir nasional. Pembangunan pabrik pemurnian bernilai strategis dalam rangka pengelolaan sumber daya energi dan mineral untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat sesuai dengan four track stategy yang sudah dicanangkan oleh pemerintah, yaitu Pro Growth, Pro Job, Pro Poor dan Pro Environment.

Perhitungan secara ekonomis, akan meningkatkan nilai produk mineral hingga mencapai 30 persen. Dengan volume bahan mentah yang ditambang lebih sedikit akan menciptakan produk jadi yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. "Smelter PT Aneka tambang yang mengolah bauksit, dikerjakan hingga menjadi finish produk itu volumenya bahan mentahnya kecil, tetapi nilai finished productnya gede sekali, jadi jumlah uang yang kita dapat dari ekspor yang sedikit, uang yang didapat lebih besar. Disisi lain, dengan jumlah volume yang kecil, maka kerusakan lingkungannya jadi lebih kecil," jelas Menteri.

Tidak ada bangsa maju yang hanya mengandalkan sumber daya alam tanpa mengolahnya menjadi sebuah barang jadi, karena itu, mari kita songsong era sebuah bangsa yang mandiri, dengan mengolah barang mentah menjadi barang jadi didalam negeri. (SF)

Share This!