Pengoplosan LPG Sangat Berbahaya

Monday, 2 August 2010 - Dibaca 2460 kali

JAKARTA. Berdasarkan kajian yang dilakukan Pertamina terdapat 300 tabung yang kondisi valvenya kendur atau goyang. Kerusakan valve tersebut menurut SesMenko Kesra, Indroyono Soesilo, akibat tindak kriminal berupa pengoplosan. Selain merusak tabung, pengoplosan merusak sistem sarana dan prasarana dan membahayakan masyarakat pengguna LPG.Diutarakan SesMenko Kesra, Indroyono Soesilo Dalam jumpa pers mengenai hasil Rapat Koordiansi Teknis (Rakornis) pengamanan gas LPG 3 Kg, Jumat (30/7), kerusakan valve akibat tindakan pongoplosan dapat mengakibatkan kebocoran pada tabung gas. "Tidak ada tabung yang meledak, yang ada itu bocor, kemudian gasnya keluar terkena percikan api yang selanjutnya terbakar". Pengoplosan terjadi karena adanya oknum-oknum yang mencari keuntungan dari disparitas harga antara LPG yang bersubsidi dengan non-subisidi. Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan Puslabfor Mabes Polri, kegiatan pengoplosan yang merugikan semua pihak saat ini semakin marak. Mabes Polri sudah direkomendasikan untuk menindak tegas pelaku tindak kriminal ini sebagai shock teraphy.Umumnya pelaku pengoplosan melakukan mengoplosan dengan menyuntikan LPG dari 3 Kg ke 12 Kg selanjutnya dipasangkan kembali segel ulang. Pengoplosan itu sangat berbahaya karena itu lanjut Indroyono, Pemerintah saat ini sedang mengkaji beberapa solusi untuk menyelesaikan permasalahan ini agar secepatnya dapat dicarikan jalan keluar dan tidak terus berlanjut. (SF)

Share This!