Perbandingan Keekonomian Pembangkit Listrik

Wednesday, 4 August 2010 - Dibaca 10887 kali

JAKARTA. Untuk menghasilkan energi listrik Pemerintah cq. PT PLN (Persero) menggunakan berbagai macam bahan bakar untuk pembangkit seperti, batubara, gas, panas bumi dan air. Disela-sela kunjungan ke Tempat Pembuangan Akhir Terpadu (TPST) Bantargebang beberapa waktu lalu, Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan menyatakan batubara merupakan yang ter-ekonomis.Penggunaan bahan bakar pembangkit erat kaitannya dengan tingkat efisiensi terhadap Biaya Pokok Produksi (BPP). untuk saat ini menurut Direktur Utama PT PLN, Dahlan Iskan, batubara memiliki efisiensi tertinggi jika dibandingkan dengan bahan bakar lainnya."Untuk sekarang ini, listrik itu paling murah, investasi dan harganya adalah batubara. Harganya kira-kira 1 Kwh itu sekitar Rp 500 atau Rp 600", ujar Dahlan.Posisi kedua tingkat efisiensi adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), untuk PLTA lanjut Dahlan sebenarnya murah namun investasinya mahal namun kenyataannya PLN harus membeli listrik dari Pembangkit Listrik Mikrohidro (PLTMH) yaitu Rp 787 per Kwh. Selanjutnya nomor tiga adalah gas dengan harga sekitar Rp 900 per Kwh dan posisi keempat adalah BBM dengan kisaran harga sekitar Rp 1.800 per Kwh.Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Matahari (PLTM) jika digunakan siang dan malam harganya Rp 2.500 hingga Rp 3.000 per Kwh sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). (SF)

Share This!