Peresmian Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip dan Proyek-Proyek Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA SIARAN PERS NOMOR: 51/SJI/2014 Tanggal: 08 Oktober 2014 PERESMIAN FASILITAS PRODUKSI LAPANGAN BANYU URIP DAN PROYEK-PROYEK SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL |
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung didampingi oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo hari ini, Rabu (8/10) melakukan peresmian Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip dan beberapa proyek sektor ESDM di Bojonegoro, Cepu, Jawa Timur. Acara ini dihadiri oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Gubernur Jawa Timur dan Jawa Tengah, Pejabat Eselon I KESDM, Plt. Kepala SKK Migas, Kepala BPH Migas, Plt. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Direktur Utama PT PLN (Persero), Para Pimpinan Mobil Cepu Ltd, dan Direktur Utama PT Geo Dipa Energi.
1. Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip Wilayah Kerja Blok Cepu Bertindak sebagai operator Lapangan Banyu Urip adalah Mobil Cepu Ltd. (MCL) anak perusahaan ExxonMobil bermitra dengan PT. Pertamina EP Cepu dan empat perusahaan milik pemerintah daerah, yaitu PT. Sarana Patra Hulu Cepu (Propinsi Jawa Tengah), PT. Asri Dharma Sejahtera (Kabupaten Bojonegoro), PT. Blora Patragas Hulu (Kabupaten Blora) dan PT. Petrogas Jatim Utama Cendana (Propinsi Jawa Timur). Puncak produksi sebesar 165.000 bopd dan Kapasitas terpasang sebesar 185,000 bopd. Total Investasi proyek sebesar 2,525 Milyar. Pembangunan Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip menciptakan lebih dari 12.700 kesempatan kerja dan kesempatan usaha bagi lebih dari 650 sub kontraktor. 2. Kilang LNG Donggi Senoro Total sumber gas bumi untuk rencana Kilang LNG PT. DSLNG sebesar +- 335 mmscfd yang diperoleh dari Blok Senoro dan Blok Matindok, dengan kapasitas desain LNG sebesar 2 Juta Ton/Tahun dan total investasi sebesar USD 2,8 M. Kepemilikan DSLNG terdiri dari PT Pertamina Hulu Energi, PT Medco LNG Indonesia dan Sulawesi LNG Development Ltd. 3. PLTU di provinsi Nanggroe Aceh Darusalam, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Barat. a. PLTU Nanggroe Aceh Darussalam-Nagan Raya Unit 1dan 2, kapasitas 2x110 MW, untuk pasokan listrik terutama di wilayah Aceh dan Sumatera Utara dan potensi penghematan BBM sekitar 195 ribu kilo liter atau setara Rp 1,67 triliun per tahun b. PLTU Kepulauan Riau-Tanjung Balai Karimun, kapasitas 2x7 MW, untuk pasokan listrik di Pulau Karimun dan potensi penghematan BBM sekitar 24 ribu kilo liter atau setara Rp 212 milyar per tahun. c. PLTU Sumatera Barat-Teluk Sirih, kapasitas 2x112 MW, untuk pasokan listrik terutama di wilayah Sumatera Barat dan potensi penghematan BBM sekitar 397 ribu kilo liter atau setara Rp 3,4 triliun per tahun. d. PLTU Lampung-Tarahan Baru Unit 1, kapasitas 100 MW, untuk pasokan listrik di wilayah Lampung dan potensi penghematan BBM sekitar 177 ribu kilo liter atau setara Rp 1,5 triliun per tahun. e. PLTU 2 Jawa Barat-Pelabuhan Ratu, kapasitas 3x350 MW, untuk pasokan listrik terutama di wilayah Palabuhan Ratu, Jawa Barat bagian selatan, dan sistem Jawa Bali. f. PLTU 3 Jawa Timur-Tanjung Awar-Awar Unit 1, kapasitas 350 MW, untuk pasokan listrik di Jawa Timur dan sistem Jawa Bali pada umumnya. g. PLTU Sulawesi Selatan-Barru, kapasitas 2x50 MW, untuk pasokan listrik di wilayah Sulawesi Selatan dan potensi penghematan BBM sekitar 177 ribu kilo liter atau setara Rp 1,5 triliun per tahun. h. PLTU Sulawesi Tenggara-Kendari Unit 1, kapasitas 10 MW, untuk pasokan listrik terutama di wilayah Sulawesi Tenggara dan potensi penghematan BBM sekitar 17 ribu kilo liter atau setara Rp 151 milyar per tahun i. PLTU Lombok-Mataram NTB unit 3, kapasitas 25 MW, untuk pasokan listrik di wilayah Lombok dan potensi penghematan BBM sekitar 44 ribu kilo liter atau setara Rp 379 milyar per tahun. Sektor ketenagalistrikan telah memberikan kontribusi dalam penyediaan infrastruktur tenaga listrik khususnya di wilayah Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara, dengan total daya sebesar 1.983 MW dan total investasi sebesar USD 1,569 Milyar. |
Kepala Pusat Komunikasi Publik, Saleh Abdurrahman |
Share This!