Peresmian Pilot Project Penerangan Jalan Umum (PJU) Pintar di 6 kota dan Jembatan Suramadu

Friday, 24 January 2014 - Dibaca 2858 kali
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
NOMOR: 06/PUSKOM KESDM/2014
Tanggal: 24 Januari 2014

Peresmian Pilot Project Penerangan Jalan Umum (PJU) Pintar di 6 kota dan Jembatan Suramadu
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo didampingi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM F. X. Sutijastoto hari ini, Jumat (24/1) di Balai Kota Surakarta, meresmikan pilot project penerangan jalan umum (PJU) pintar di 6 (enam) kota yaitu Jakarta, Bandung, Surakarta, Denpasar, Bengkulu dan Sleman serta Jembatan Suramadu.

PJU pintar adalah teknologi yang dapat mengontrol kinerja PJU secara terpusat termasuk meredupkan cahaya lampu sesuai kebutuhan dan mudah sehingga lebih hemat energi. Periode peredupan tersebut adaptif terhadap waktu dan cuaca, dalam arti ketika periode tengah malam saat kendaraaan berkurang maka lampu akan meredup namun jika terjadi hujan lebat maka sistem PJU akan menormalkan kembali tingkat pencahayaan lampu secara otomatis. Proyek percontohan ini merupakan komitmen Kementerian ESDM dalam membantu penghematan energi di daerah.

"Percontohan ini membuktikan keandalan teknologi PJU pintar dalam meningkatkan efisiensi melalui peredupan atau dimming sesuai kebutuhan serta mencegah rugi daya non teknis", ujar Kepala Badan Litbang ESDM, F.X. Sutijastoto. Saat ini banyak teknologi konservasi energi yang ditawarkan namun perlu diuji terlebih dahulu keandalannya.

Kementerian ESDM melalui Badan Litbang ESDM sedang mempelajari penanganan teknologi PJU pintar di lapangan serta mempelajari sistem pengelolaan penghematan energi di PJU dengan menggunaan PJU pintar. Kajian yang dilakukan menyimpulkan penghematan energi di PJU dapat dilakukan melalui 4 tahapan proses yaitu (1) melakukan meterisasi, (2) menggunakan lampu PJU yang hemat energi, (3) menggunakan perlengkapan luminer efisiensi tinggi; dan (4) menggunakan sistem kontrol cerdas yang dapat meredupkan daya lampu sesuai kebutuhan. Potensi penghematan energi mencapai 65%. Selain itu dikaji pola pengelolaan melibatkan swasta dengan tetap mengedepankan kepentingan publik.

Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo menjelaskan, pertumbuhan ekonomi dan penduduk akan terus meningkatkan kebutuhan energi di masa depan yang harus diimbangi dengan peningkatan pasokan dan upaya penghematan energi. Penghematan energi merupakan strategi yang paling efektif dan efisien bila dibandingkan harus menyediakan energi. "Namun, konservasi energi belum membudaya sepenuhnya dalam sendi-sendi perekonomian nasional", ujar Beliau.

Dalam rangka mendukung upaya membudayakan hemat energi, pada acara peresmian tersebut Asosiasi Industri Lampu dan Ketenagalistrikan Indonesia (AILKI) dan Asosiasi Perusahaan Perlampuan Indonesia (Apperlindo) memberikan bantuan masing - masing 200 unit lampu LED dan 200 unit lampu swabalast kepada 3 Sekolah Menengah Kejuruan di Surakarta. "Pemberian lampu tersebut merupakan kepedulian industri lampu nasional untuk menanamkan kesadaran hemat energi bagi para generasi muda sekarang", tegas F.X. Sutijastoto.

Sebelum acara peresmian, Badan Litbang ESDM juga menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) untuk mencari solusi terhadap berbagai permasalahan pengelolaan PJU.
Kepala Pusat Komunikasi Publik,



Saleh Abdurrahman

Share This!