Perkembangan Negosiasi Pertemuan COP 15/CMP 5 UNFCCC
COPENHAGEN. Dari laporan sementara Delegasi RI dalam pertemuan COP 15 di Copenhagen, Denmark diperoleh informasi belum terjadinya kesepakatan mengenai beberapa hal seperti, penurunan besaran emisi GRK (mitigasi), pendanaan dan usulan Agar CDM dapat Diimplementasikan pada Proyek CCS (Carbon Capture Storage).Mengenai besaran emisi GRK, beberapa negara mengusulkan harus lebih besar dari target Protokol Kyoto (rata-rata 5,2%) menjadi antara 33% dibawah emisi 1990 untuk dicapai pada periode 2013-2017 dan 45% pada tahun 2020, sehingga target 95% pada tahun 2050 atau 30% pada tahun 2020 dan 80% pada tahun 2050 dapat dicapai. Negara-negara maju menginginkan agar negara-negara berkembang juga turut berperan serta dalam penurunan emisi GRK baik secara voluntary ataupun mandatory.Dari sisi pendanaan juga belum terjadi kesepakatan terkait dengan sumber dan besaran dana dimana belum ada pladge dari negara-negara maju untuk membantu negara berkembang, hal ini akan berdampak terhambatnya adaptasi dan alih teknologi yang merupakan faktor penting dapat terwujudnya penurunan emisi sebagaimana yang ditargetkan.Isu-isu lain yang juga belum terjadi kesepakatan adalah, menyangkut masalah REDD (Reducing Emission from Deforestration and Forest Degradation) dalam hal pendanaan, safeguard, indigenous people dan konversi lahan. Terkait dengan transfer teknologi saat ini yang masih menjadi bahasan adalah menyangkut hak atas kekayaan intelektual serta isu kerjasama penelitian yang masih belum diterima oleh US.Dalam pertemuan Delegasi RI secara resmi telah menyampaikan dukungan agar CDM dapat dilakukan pula untuk Proyek CCS (Carbon Capture Storage). Meski dalam pertemuan kali ini beberapa negara seperti Brazil menolak, namun diharapkan pada COP 16 atau 17 kesepakatan usulan tersebut dapat dicapai.Kontribusi Sektor ESDM dalam Mitigasi Perubahan Iklim telah dilakukan melalui Perpres 5/2006, Tentang Kebijakan Energi Nasional, dimana dinyatakan bahwa Indonesia akan menurunkan elastisitas energi hingga dibawah 1 pada tahun 2025, peningkatan penggunaan energi terbarukan lebih besar dari 17% pada tahun 2025 dan potensi penurunan emisi gas rumah kaca sektor energi sekitar 26% dibandingkan dengan skenario BAU pada tahun 2030 yang secara nasional memberikan kontribusi sekitar 6%Peluang Sektor Energi dalam memperoleh pendanaan diharapkan diperoleh dari komitmen (pledge) negara maju untuk membantu negara berkembang hingga 2012, disamping terlaksananya komitmen transfer teknologi dari negara-negara maju.
Share This!