Pertamina Serahkan Nota Kesepahaman Pengembangan 5 Energi Baru dan Terbarukan

Thursday, 18 November 2010 - Dibaca 3156 kali

JAKARTA. Dalam rangka meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan, Kementerian ESDM cq. Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) ESDM bersama PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk melakukan kajian atas pengembangan EBT. Penyerahan Nota Kesepahaman yang ditandatangani kedua belah pihak bulan September lalu tersebut dilakukan Kamis ( 18/11) kemarin. PT Pertamina (Persero) berkomitmen dalam mengembangkan 5 Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Indonesia sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi domestik di masa mendatang. Kelimanya adalah Geothermal Coal Bed Methane (CBM), Shale Gas, Algae dan Angin. Dua dari kelima energi tersebut, yaitu Geothermal dan CBM sudah dikembangkan Pertamina. Namun tiga yang lain, yakni Shale Gas, Algae dan Angin merupakan tantangan baru bagi Pertamina untuk dikaji sejauh mana tingkat keekonomiannya ketika dikembangkan. Kerjasama pengembangan energi baru dan terbarukan yang tercantum dalam Nota Kesepahaman tersebut meliputi, bidang unconventional Hydrocarbon, terdiri dari Coal Bed Methane (CBM) dan Shale Gas sedang renewable Energy, terdiri dari Geothermal, Algae dan Angin Dalam kaitan langkah implementasi dari Nota Kesepahaman dimaksud, Pertamina menggelar workshop setengah hari mengenai EBT yang dihadiri jajaran manajemen dan para tenaga ahli Pertamina, Kementerian ESDM serta pemangku kepentingan lainnya. Workshop ini bertujuan untuk menyamakan visi dan persepsi kepada seluruh pekerja Pertamina dalam mendukung kebijaksanaan pengembangan EBT Pemerintah dengan skenario akan mengisi porsi 25% dari energi mix pada tahun 2025 sesuai dengan "Visi EBT 25/25". Pengembangan dan pemanfaatan EBT akan terus diupayakan Pemerintah dengan melibatkan berbagai unsur seperti, badan usaha, akademisi serta unsur-unsur terkait lainnya. Komitmen Pertamina ini merupakan salah satu bentuk kerjasama tersebut. Langkah Pertamina ini juga membuktikan komitmen Pertamina untuk menyediakan energi yang berkelanjutan bagi generasi masa datang sekaligus tonggak perjalanan transformasi Pertamina dalam rangka meningkatkan profesionalitas dan kompetensinya agar mampu bersaing dengan pemain global. Dalam pengembangan geothermal, Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mengelola 15 wilayah kerja panas bumi di seluruh Indonesia. Sedangkan dalam pengembangan CBM yang terbilang relatif baru dibandingkan geothermal, saat ini Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi mengelola empat blok CBM di Indonesia, yaitu : Blok Sangatta 1 dan Sangatta 2 di Kalimantan Timur, Blok Tanjung Enim dan Muara Enim di Sumatera Selatan. Dengan rencana target produksi CBM mencapai 200-300 MMSCFD. (SF)

Share This!