PGN dan PLN Tandatangani MoU Jual Beli Gas untuk Pembangkit Listrik Sumut dan Sumsel

Wednesday, 30 December 2009 - Dibaca 4185 kali

JAKARTA. Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Hendi Prio Santoso dan Direktur Utama PT PLN (Persero), Dahlan Iskan, hari ini (30/12) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) Jual Beli Gas Bumi untuk pembangkit di Wilayah Sumatera Utara dan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) untuk Pembangkit Listrik Talang Duku di Sumatera Selatan.Penandatangan perjanjian-perjanjian tersebut berlangsung di Kantor Kementerian BUMN dan disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Darwin Zahedy Saleh serta Menteri BUMN, Mustafa Abubakar. MoU menyepakati rencana penyaluran gas bumi yang berasal dari Terminal Regasifikasi LNG yang akan dibangun PGN di Belawan kepada PLN di Plant Gate Pembangkitan PLN (delivery point), untuk memenuhi kebutuhan Pusat Listrik di wilayah Sumatera Utara. Sementara dalam PJBG disepakati penyaluran gas bumi PGN kepada PLN dalam rangka memenuhi kebutuhan Pusat Listrik Talang Duku, Sumatera Selatan sebesar sebesar kurang lebih 8 BBTUD selama 10 tahun. PGN akan menyalurkan gas bumi yang berasal dari pipa SSWJ.Kondisi kelistrikan di Sistem Sumatera Bagian Utara saat ini ditunjukkan dengan daya mampu sebesar 1.166 MW sementara beban puncak mencapai 1.247 MW. Pasokan listrik ke sistem Sumatera Bagian Utara ini sebagian disuplai dari pembangkit berbahan bakar gas yaitu PLTGU Belawan/Sicanang dengan kapasitas (400 MW + 370 MW), PLTU Belawan/Sicanang (2 x 65 MW), (PLTG Paya Pasir 20 MW dan PLTG Gelugur 40 MW. Di samping pembangkit eksisting tersebut, untuk mengatasi defisit listrik saat ini sedang dibangun dalam tahap konstruksi PLTG Belawan dengan kapasitas 115 MW.Pembangunan Pembangkit dengan menggunakan gas ini sejalan dengan program perbaikan bauran energi yang merupakan salah satu upaya untuk mengurangi konsumsi BBM yang pada tahun 2009 ini masih berkisar di 25% dan diharapkan pada akhir tahun 2011 berkurang menjadi 12%. Penggunaan pasokan gas untuk pembangkit listrik juga akan mengurangi subsidi untuk listrik secara signifikan. Pemakaian gas untuk pembangkit listrik selain lebih efisien juga ramah lingkungan.Pada tahun 2009 ini kebutuhan gas di Sumatera Utara mencapai 145 BBTUD sementara pasokan sebesar 50 BBTUD yang berasal dari Pertamina, TAC Glagah-Kambuna, sehingga masih terdapat kekurangan pasokan untuk pembangkit-pembangkit yang ada sebesar 95 BBTUD atau 66% dari kebutuhan. Dengan masuknya PLTG Belawan 115 MW ke dalam Sistem pada tahun 2010 diperkirakan kekurangan pasokan gas akan bertambah lagi sebesar 30 BBTUD jika tidak ada upaya pemenuhan pasokan atas kebutuhan gas ini.

Share This!