Pos PGA Pintu Utama Informasi Gunungapi Di Indonesia

Wednesday, 3 November 2010 - Dibaca 5438 kali

YOGYAKARTA. Tidak dapat dipungkiri besarnya peran petugas pada Pos Pengamatan Gunung Api (Pos PGA), posisinya sebagai garda terdepan penyebaran informasi terkini aktifitas gunung api sangat terasa saat ini, dimana aktifitas G. Merapi saat ini menunjukkan peningkatan. sebagai pintu utama keluarnya informasi terkini aktifitas kegununga apian, peran PGA sangatlah bermanfaat bagi banyak kalangan, sangat memiliki nilai strategis sehingga patut diperhitungkan. Pos Pengamatan Gunung Api (Pos PGA) dibangun oleh pemerintah sebagai sarana untuk mengamati aktivitas gunung api, baik secara visual maupun instrumentatif. Pengamatan secara visual dilakukan dengan mengamati semua aktivitas gunung api menggunakan mata telanjang dibantu teropong antara lain, warna dan tekanan gas asap kawah, suhu di lapangan solfatara atau fumarola (kawah), dan semua perubahan yang tampak di permukaan yang ada di sekitar kawah.Sedangkan secara instrumentatif adalah pengamatan aktivitas gunung api dengan peralatan bantu berupa seismograf, alat ukur deformasi, dan peralatan lainnya. Secara operasional Pos PGA berada di bawah kendali Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, KESDM. Setiap Pos PGA dilayani oleh 2 hingga 3 orang pengamat gunung api. Mereka bertugas sebagai operator peralatan, di samping melakukan pengamatan secara rutin di kawah (puncak) guna pengukuran suhu lapangan solfatara/fumarola, juga mengamati gejala lainnya. Oleh karena itu informasi awal tentang aktivitas suatu gunung api berasal dari para pengamat Pos PGA ini.Pada umumnya setiap gunung api diamati oleh satu pos pengamatan. Gunung api yang mempunyai aktivitas yang sangat tinggi, misalnya Merapi dan Semeru, diamati oleh lebih dari satu Pos PGA.Setiap gunung api mempunyai data dasar (database) hasil pengamatan yang dilakukan sebagai sumber informasi yang diperlukan untuk menentukan adanya perubahan tingkat aktivitas gunung api tersebut. Acuan penentuan perubahan itu adalah informasi dari hasil pemantauan para pengamat gunung api yang bekerja di Pos Pengamatan Gunung Api. Itulah sebabnya mereka disebut sebagai "the front liner".Ada 4 tingkat status aktivitas gunung api berdasarkan hasil pemantauan, yaitu, 1. Aktif Normal. Secara definitive aktivitas gunung api dalam fase normal, baik secara visual maupun instrumentatif. Misalnya, data dasar aktif normal Gunung Merapi antara lain asap kawah putih tipis bertekanan gas lemah. Gempa vulkanik tipe A terekam 1-2 kejadian setiap minggu, gempa fase-banyak terekam <3 kejadian dalam satu minggu. 2. Waspada : Mulai terpantau atau terekam perubahan aktivitas suatu gunung api dari data dasar aktif - normal yang ada. 3. Siaga : Perubahan aktivitas suatu gunung api yang sebelumnya sudah terpantau berlanjut dan cenderung membesar. 4. Awas : Berdasarkan analisis, gejala peningkatan aktivitas cenderungan atau sangat berpeluang berlanjut menjadi letusan dalam waktu dekat.Perubahan status aktivitas gunung api ditentukan oleh pejabat struktural dengan sebelum dilakukan perubahan status terlebih dahulu diadakan analisis yang mendalam untuk menentukan sikap sekaligus dimaksudkan agar informasi status perubahan tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Suatu pengecualian dari prosedur tersebut berlaku dalam keadaan darurat. Dalam kondisi tertentu yang dianggap darurat para pengamat gunung api dapat melakukan perubahan status aktivitas gunung api dari Aktif-Normal menjadi Awas yang segera diumumkan kepada khalayak melalui Pemerintah Daerah.Tugas dan Fungsi Pengamat Gunung Api, berdasarkan kedudukannya antara lain adalah: 1. Mengoperasikan seluruh peralatan yang ada di Pos PGA setiap hari. 2. Mencatat data hasil pengamatan visual setiap hari. 3. Membaca data/mengoleksi hasil rekaman instrumen setiap hari. 4. Membuat/mengirimkan laporan harian ke kantor PVMBG di Bandung melalui radio SSB. 5. Membuat laporan mingguan dikirimkan ke kantor PVMBG di Bandung, Camat, dan Lurah setempat. 6. Membuat laporan bulanan dikirmkan ke kantor PVMBG di Bandung tembusan Bupati, Camat, dan Lurah setempat. 7. Memberikan sosialisasi secara berkala kepada masyarakat yang bermukim di sekitar gunung api yang diamatinya. 8. Melayani/memberikan informasi kegunungapian kepada masyarakat yang datang ke Pos PGA.Kesiap-siagaan Petugas PGA dalam melakukan pengamatan dan pemantauan aktifitas gunung berapi, utamanya yang sedang dalam status AWAS, sangat ditunggu banyak pihak. informasi terkini dan akurat dapat meminimalisir jatuhnya banyak korban baik jiwa maupun harta..Selamat Bertugas..Salam Kami Redaksi esdm.go.id.

Share This!