Posko Nasional Sektor ESDM: Warga Diimbau Waspadai Gerakan Tanah

Saturday, 6 January 2018 - Dibaca 884 kali

JAKARTA - Posko Nasional Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan terjadinya gerakan tanah/longsor yang terjadi pada awal tahun 2018 yang diakibatkan cuaca ekstrem di beberapa daerah. Serentak pada 3 Januari 2018 telah terjadi beberapa kejadian tanah longsor di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.

Di Jawa Tengah longsor terjadi di Kabupaten Semarang, Pekalongan, Purbalingga dan Pati dimana kejadian di Kabupaten Pekalongan, longsor menutup ruas jalan di dua titik yaitu di Bantarkulon dan Mendolo, sementara di Kabupaten Pati, longsor mengancam puluhan rumah di Dukuh Ledok, setelah tanggul sungai roboh. Di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, tanah longsor terjadi di Kampung Ciloa dan mengancam 5 rumah dengan 21 jiwa.

Masyarakat Soppeng, Sulawesi Selatan juga diimbau untuk mewaspadai gerakan tanah yang terjadi mengingat telah terjadinya longsor di sekitar sungai Limpomajang, sehingga menyebabkan beberapa rumah terancam ambruk. Masih di Sulawesi Selatan, tepatnya di Kabupaten Luwu, tanah longsor terjadi di Desa Ilan Batu Uru, memutuskan jalan penghubung Walenrang Barat dan merusak 4 rumah warga dan 42 jiwa terdampak.

Kementerian ESDM menghimbau kepada masyarakat yang beraktivitas di sekitar lokasi bencana agar lebih waspada terhadap longsor susulan terutama pada saat hujan turun dalam waktu lama dan bagi yang bermukim pada rumah yang terancam ambruk agar mengungsi sementara waktu.

Selain itu, masyarakat setempat diimbau untuk segera membersihkan material longsor yang menutup jalan agar lalulintas kembali lancar dengan tetap waspada selama melakukan kegiatan pembersihan tersebut, dan selalu mengikuti arahan dari BPBD/aparat pemerintah daerah setempat.

Selain tanah longsor, gempa bumi juga dilaporkan terjadi di Aceh pada Jumat, tanggal 5 Januari 2018, pukul 02:57:34 WIB. Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi berada pada koordinat 95,44?BT dan 6,58?LU dengan magnitudo 5,4 SR (Skala Richter) pada kedalaman 190 km, berjarak 78 km timulaut Kota Sabang, Aceh. Berdasarkan posisi dan kedalamannya, kejadian gempa bumi tersebut diperkirakan akibat aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia.

Gempabumi tersebut dirasakan di wilayah Aceh Jaya dengan intensitas sebesar II MMI (Modified Mercalli Intensity). Hingga tanggapan ini dibuat belum ada laporan mengenai kerusakan dan korban yang ditimbulkan oleh gempa bumi ini. Gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami karena walaupun gempa bumi berpusat di laut namun energinya tidak cukup kuat untuk memicu tsunami.

Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD/BPBA. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Masyarakat juga diminta tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang diharapkan berkekuatan lebih kecil.

Beralih ke kondisi stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG), Posko melaporkan keduanya dalam kondisi normal dimana ketahanan BBM jenis Premium: 35,95 hari; Solar/Akrasol: 20,39 hari; Pertalite: 21,29 hari; Kerosene: 68,01 hari; Pertamax/Akra92 : 19,16 hari; Pertamax Turbo: 27,26 hari; Pertamina Dex: 24,07 hari; Dexlite: 19,73 hari ; LPG: 18,09 hari dan Avtur: 26,65 hari. Secara umum proses penyaluran BBM dan LPG berjalan normal.

Sementara untuk ketenagalistrikan per tanggal 4 Januari 2017 periode beban puncak Malam dilaporkan sebagian besar dalam kondisi Normal. Secara keseluruhan Daya Mampu Pasok Nasional sebesar 36.160,35 MW dan Beban Puncak sebesar 33.269,01 MW sehingga Kapasitas Cadangan Daya Nasional sebesar 2.891,34 MW. (KO)

Share This!