Presentasi Kebijakan dan Program Kementerian ESDM 2013

Tuesday, 21 February 2012 - Dibaca 3640 kali

JAKARTA - Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo membuka acara Presentasi Kebijakan dan Program Kementerian ESDM tahun 2013, Selasa (21/02/2012), di auditorium Kementerian ESDM Jakarta. Acara tersebut dihadiri pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian ESDM, Dewan Energi Nasional, BPMigas dan BPH Migas.

Dalam laporannya, Sekjen ESDM Waryono Karno mengemukakan, acara ini bertujuan menyusun program kerja, kebijakan Kementerian ESDM tahun anggaran 2013 berdasarkan RPJM, Renstra dan arahan-arahan pimpinan negara serta mensinergikan usulan dan kebijakan unit eselon I sehingga kegiatan antar unit dapat saling mendukung.

"Dan sekaligus kita "sisir" untuk menghindari terjadinya tumpang tindih program-program di lingkungan Kementerian ESDM, menjaring isu-isu strategis yang masuk dalam hot issues yang diusulkan sebagai suatu kegiatan baru atau yang dikenal dengan new initiative," paparnya.

Peran ESDM dalam pembangunan nasional, lanjutnya, sangat strategis dan penting. Program pemerintah tentang energi masuk dalam program prioritas. Namun di sisi lain, pengembangan energi menghadapi masalah krusial yaitu kurangnya infrastruktur energi. Oleh karena itu, untuk tahun 2013, Kementerian ESDM akan melakukan terobosan-terobosan untuk meningkatkan percepatan sarana dan prasarana bidang migas dan minerba.

"Karena terbatasnya akses ini, potensi gas harus di ekspor. Padahal di sini lain, kebutuhan dalam negeri sudah sangat mendesak," tambah Waryono Karno.

Lebih lanjut, Sekjen meminta dukungan Kementerian Keuangan dan Bappenas agar rencana untuk mempercepat pembangunan infrastruktur ini dapat terlaksana dengan baik.

Menteri ESDM Jero Wacik dalam sambutannya yang dibacakan Wamen ESDM, mengharapkan agar acara ini dapat menghasilkan perencanaan yang sinergis antar unit di lingkungan Kementerian ESDM dan dapat menghasilkan program dan kebijakan yang mendukung prioritas nasional serta telah mendapat masukan dari stakeholder. Penyusunan kebijakan dan program kegiatan ini merupakan kewajiban setiap kementerian atau lembaga.

Menteri ESDM mengingatkan arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Raker pada tanggal 9 Januari 2012 yang terkait dengan sektor ESDM yaitu ketahanan ketahanan energi. Presiden mengajak agar pada tahun-tahun mendatang, diberikan atensi khusus terhadap listrik, produksi minyak dan gas bumi, panas bumi dan energi terbarukan.

"Diharapkan peningkatan produksi minyak di dalam negeri, betul-betul harus bisa dijalankan dengan baik," tambah Wacik.

Presiden juga meminta agar implementasi proyek-proyek seperti Cepu, Natuna D Alpha dan Masela agar tepat waktu dan berjalan dengan baik untuk digunakan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.

Sementara untuk kontrak kerja sama (KKKS), Presiden mengatakan, kontrak tersebut umumnya dibuat puluhan tahun lalu dan etikanya, harus dihormati. Namun jika kontrak tersebut tidak adil dan keterluan, maka kita harus berbicara secara baik-baik untuk kemungkinan diubah menjadi lebih adil dan tepat.

"Presiden RI mendapat laporan, sejumlah perusahaan bersedia bicara baik-baik. Karena itu Presiden meminta kepada mentri dan sekarang ini saya minta kepada tiap eselon 1 terkait untuk melakukan pembicaraan baik-baik (renegosiasi kontrak). Apalagi yang menyangkut perpanjangan kontrak dan jangan lupa harus adil dan memberikan benefit yang lebih tinggi untuk bangsa dan rakyat Indonesia," paparnya.

Lebih lanjut Wacik mengemukakan, isu strategis nasional tahun 2013 adalah percepatan pembangunan infrastruktur, meningkatnya pembangunan industri di berbagai koridor ekonomi, membaiknya iklim investasi dan usaha (ease of doing bussiness), penciptaan kesempatan kerja khususnya tenaga kerja muda dan percepatan pengurangan kemiskinan.

Selain itu, perbaikan akses pelayanan dasar seperti tuntasnya rehab gedung SD/SMP, ketahanan pangan menuju pencapaian surplus beras 10 juta ton, membaiknya kinerja birokrasi dan pemberantasan korupsi serta persiapan Pemilu 2014.

Wacik mengharapkan agar program kerja ESDM dapat diselaraskan dengan isu strategis dan pembangunan nasional pada tahun 2013, di samping tetap berpedoman pada RPJM dan Renstra KESDM.

Dikatakan, Kementerian Keuangan dan Bappenas telah memberikan ruang gerak yang lebih fleksibel dengan memberikan kesempatan kepada semua kementerian atau lembaga untuk menyusun kegiatan baru yang belum tertampung dalam RPJM maupun Renstra dalam bentuk new initiative.

Usulan baseline KESDM tahun 2013 sebesar Rp 22, 3 triliun, di samping new initiative Rp 12,8 triliun yang umumnya mendukung prioritas energi. Sehingga total usulan anggaran 2013 sebesar Rp 35,1 triliun. Jika unit-unit ESDM memiliki program kerja yang belum tertampung dan kegiatan tersebut sesuai dengan prioritas pembangunan nasional, Wacik meminta agar dapat segera disusun proposal dan diajukan kepada Bappenas dan Kementerian Keuangan.

"Kami harapkan Kemenkeu dan Kappenas tetap memberikan kelonggaran waktu atas penyampaian new initiative itu," tambahnya.

Mengakhiri sambutannya, Wacik meminta dukungan semua pihak termasuk stakeholder agar kebijakan dan program KESDM dapat berjalan lancar. (TW)

Share This!