Presiden RI: Indonesia Diharapkan Menjadi "Leader" Panas Bumi Dunia

Monday, 26 April 2010 - Dibaca 2787 kali

NUSA DUA. Dimanapun ada gunung berapi maka di situ terdapat potensi panas bumi yang berlimpah. Jika masing-masing negara menemukan cara untuk merealisasikan potensi panas bumi dan memanfaatkan sepenuhnya, maka emisi karbon dunia dapat dikurangi secara signifikan. Demikian disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka World Geothermal Congress (WGC) 2010 di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Senin pagi (26/4). Presiden memaparkan, Indonesia telah memanfaatkan 4,2% dari potensi panas bumi yang dimilikinya, yang mencapai sekitar 40% dari potensi panas bumi dunia. Ditargetkan, pada tahun 2025, sekitar 5% dari kebutuhan energi nasional Indonesia akan dipenuhi melalui penggunaan energi panas bumi."Saat ini Islandia adalah negara percontohan pengembangan panas bumi di dunia, diharapkan Indonesia yang memiliki 40% potensi panas bumi dunia akan menjadi salah satu leader dalam pengembangan panas bumi nantinya," ujar Presiden. Kongres yang dihadiri oleh lebih dari 2000 partisipan dari 85 negara ini, merupakan lanjutan dari kongres WGC di Italia (1995), Jepang (2000), dan Turki (2005). Kongres WGC yang ke-4 ini merupakan forum pertemuan bagi para peneliti, ahli, pelaku industri, pengembang, serta para regulator bidang panas bumi.Tema kongres yang berbunyi "Geothermal: The Energy to Change the World" atau "Panasbumi: Energi yang Akan Mengubah Dunia" memiliki makna yang sangat mendalam, yakni energi panas bumi sebagai energi baru yang ramah lingkungan memiliki potensi yang sangat besar untuk dunia.Pada kesempatan yang sama, Ketua Organizing Committee, Herman Darnel Ibrahim menyatakan apresiasinya kepada para partisipan kongres, khususnya kepada negara-negara yang mengirimkan lebih dari 100 partisipan, yakni Australia, Filipina, Amerika Serikat, Jerman, Islandia dan Indonesia.Ia menyampaikan, acara ini telah mengundang minat lebih dari 1450 makalah yang mencakupi 32 topik. Jumlah ini telah diseleksi ulang oleh para panelis yang telah memilih 1032 makalah, 650 diantaranya akan dibahas dalam 131 sesi dalam 5 hari berlangsungnya acara. Pembicara yang akan turut hadir dalam konferensi termasuk Presiden Islandia, Olafur Ragnar Grimsson; Presiden International Geothermal Association, Ladislaus Rybach; Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan, serta President Chevron Asia Pacific Exploration and Production Company.Selain kongres, acara ini juga akan diisi oleh beberapa agenda pendukung, termasuk diskusi perwakilan organisasi dunia untuk energi terbarukan, termasuk Hydropower Association, International Solar Energy Society, World Wind Energy Association, World Bio-energy Association, serta Chairman of International Renewable Energy Alliance.

Share This!