Presiden RI Membuka Secara Resmi WGC Ke- 4

Monday, 26 April 2010 - Dibaca 3445 kali
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIASIARAN PERSNOMOR: 22/HUMAS KESDM/2010Tanggal: 26 April 2010World Geothermal Congress ke-4 di Bali
Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (26/4) secara resmi membuka Pertemuan World Geothermal Congress (WGC) 2010 di Bali International Convention Centre, Nusa Dua. Pertemuan ini akan berlangsung sampai dengan tanggal 30 April 2010, dihadiri oleh sekitar 2500 peserta dari 85 negara. Pada acara Pembukaan WGC 2010 juga dilaksanakan penandatanganan proyek-proyek panas bumi yang ada di Indonesia dan dunia (Geothermal Projects Worldwide). Hadir pada acara Pembukaan WGC 2010 diantaranya, Presiden Eslandia, H.E. Olafur Ragnar Grimsson, Menteri Koordinator Perekonomian RI, Ir. M. Hatta Radjasa, Menteri Riset dan Teknologi, Drs. H. Suharna Supranata, MT., dan lain-lain. WGC 2010 merupakan forum pertemuan para ilmuwan, pakar, industriawan, pengembang, operator, dan regulator usaha panas bumi, serta pelaku usaha yang terkait dengan kegiatan usaha panas bumi, diselenggarakan setiap lima tahun sekali oleh International Geothermal Association (IGA). Kongres pertama berlangsung tahun 1995 di Florence, Italia; selanjutnya di Bepu, Jepang tahun 2000, dan Antalya, Turki tahun 2005. Peserta kongres saling bebagi pengetahuan baru, teknologi baru, dan pengalaman baru dalam seluruh aspek panas bumi mulai dari Earth Science, Upstream dan Down Stream Engineering, Operasi Pemeliharan, dan Pembangunan sampai kepada Pendanaan. Dalam WGC 2010 ini akan dipresentasikan 1040 makalah dengan 32 topik dimana 650 makalah (98 makalah berasal dari Indonesia) dipresentasikan secara oral dalam 13 sesi paralel dan sisanya sebanyak 390 makalah dalam bentuk poster. Penyelenggaraan WGC 2010 disertai pula dengan rangkaian acara lainnya seperti Diskusi Panel (Panel Discussion), Pameran (Exhibition) yang diikuti oleh 80 peserta dalam dan luar negeri, Kunjungan Lapangan (Field Trip) ke beberapa lokasi pengembangan panas bumi Indonesia, Pelatihan Singkat (Short Course), dan Acara Penunjang lainnya (Side Event) serta Malam Kebudayaan Indonesia (Indonesian Cultural Night) dengan tema "The True Color of Indonesia". Dengan lengkapnya kegiatan WGC 2010, diharapkan dapat membawa Indonesia menjadi lumbung dan kiblat energi panas bumi dunia. Deklarasi Bali WGC 2010 adalah momentum bagi Indonesia untuk mempercepat pemanfaatan energi panas bumi sekaligus sebagai sarana promosi dan investasi bagi pengembangan panas bumi Indonesia sejalan dengan target Pemerintah untuk meningkatkan kapasitas panas bumi dalam program percepatan kelistrikan 10.000 MW tahap kedua dengan kontribusi dari panas bumi sekitar 4000 MW. Acara WGC 2010 juga sesuai roadmap pemanfaatan panas bumi yang dituangkan dalam Kebijakan Energi Nasional dengan berupaya meningkatkan pemanfaatan panas bumi menjadi 5% pada tahun 2025 atau setara dengan kapasitas PLTP sebesar 9500 MW. Selain itu, penunjukkan Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan panas bumi tingkat dunia ini merupakan penghargaan dunia internasional terhadap peran Indonesia dalam bidang panas bumi serta dalam penanganan isu lingkungan hidup terutama aksi pengurangan emisi CO2 global yang sejalan dengan tema WGC 2010 yaitu, "Geothermal: The Energy to Change the World" atau "Panas Bumi: Energi yang akan Mengubah Dunia." Sebagai penutup dari keseluruhan rangkaian cara WGC 2010, rencananya akan ditandandatangani 'Bali Declaration' oleh para pemangku kepentingan (stakeholders) panas bumi yang hadir untuk mendorong pengembangan panas bumi pada masa yang akan datang yang merupakan energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Kepala Biro Hukum dan HumasSutisna Prawira

Share This!