Program Listrik Murah Dimulai di Banyuasin

Tuesday, 22 March 2011 - Dibaca 2711 kali

JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Perekonomian memulai pelaksanaan program listrik murah dari Banyuasin, Sumatera Selatan. Saat melaksanakan peluncuran listrik masuk desa di Desa Sido Rahayu, Banyuasin, Palembang, Sumatra Selatan, pada Minggu (20/3), Menteri Perekonomian Hatta Rajasa menuturkan bahwa setidaknya ada sekitar 15.000 kepala keluarga di kawasan tersebut yang menjadi sasaran kebijakan prorakyat klaster empat, yang dimulai dengan program listrik murah.

"Program semacam ini harus kami tingkatkan guna mencapai target Millenium Development Goals," ujar Hatta. Dilansir dari bisnis.com, menurut Hatta Desa Sido Rahayu sebelumnya sama sekali tidak menikmati aliran listrik meski daerah tersebut kaya akan sumber daya yang dapat dikembangkan. Selain itu, menurutnya Sumatra Selatan adalah gudang batu bara, tetapi tidak satu pun pembangkit listrik yang menggunakan batu bara.

Selain kaitannya dengan kebijakan prorakyat klaster empat, Hatta menuturkan bahwa program listrik murah tersebut juga untuk mendorong percepatan pembangunan koridor ekonomi Sumatra yang berbasis kekayaan komoditas energi. Sebab, menurut Hatta sejauh ini kekayaan alam berupa komoditas energi di kawasan tersebut belum banyak dinikmati oleh sebagian besar masyarakat. Dengan didorong penyediaan energi yang murah, diharapkan dapat mempercepat roda perekonmian di kawasan tersebut.

Menurut hatta, pengembangan listrik murah juga akan diperluas ke wilayah lain yang memiliki potensi sumber daya alam energi yang besar. Program listrik murah tersebut dilakukan dengan penyediaan infrastruktur jaringan listrik yang didanai dari APBD dan bantuan APBN, sedangkan tenaga listriknya dipasok oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

"Kapasitas listrik murah itu kan yang selama ini disubsidi, yaitu 450 VA. Intinya, bagi masyarakat yang sangat tidak mampu perlu semacam program perlindungan sosial. Misalnya semua jaringan listrik bersumber dari APBD, dan PLN tinggal mengalirkan listriknya, jadi harus ada sinergi APBD-APBN," tegas Hatta.

Dalam pembangunan koridor ekonomi, lanjut Menko Perekonomian, Sumatra Selatan seharusnya menjadi pusat pasok energi listrik batu bara yang bisa dievakuasi ke Pulau Jawa melalui kabel bawah laut. Konsep ini dalam koridor ekonomi sedang dikembangkan. "Nantinya akan dibangun juga kawasan ekonomi khusus," lanjut dia. (PSJ)

Share This!