Prospeksi Endapan Emas di Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara

Wednesday, 17 February 2010 - Dibaca 11489 kali

Oleh: Kisman dkk*Pada pertengahan tahun 2008 di daerah Bombana, Sulawesi Tenggara terjadi "booming" pendulangan emas oleh rakyat yang diawali dengan penemuan butiran emas oleh masyarakat di daerah Sungai Tahi Ite dan sekitarnya. Pada perkembangannya kegiatan pendulangan tidak hanya melibatkan masyarakat setempat namun juga melibatkan pendulang-pendulang dari luar Kabupaten Bombana bahkan dari luar Pulau Sulawesi.Pendulangan emas alluvial oleh masyarakat di daerah Kecamatan Rarowatu dan Kecamatan Rarowatu Utara Kabupaten Bombana di satu sisi sangat bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Namun di sisi lain, "berkah" tersebut juga menimbulkan permasalahan baru seperti masalah sosial, administrasi, teknis dan lingkungan setempat. Merebaknya jumlah pendulang yang berlangsung sangat pesat akhirnya menimbulkan permasalahan sosial yang berkaitan dengan hak kepemilikan lahan dan penggunaan jalan, permasalahan lingkungan berupa kerusakan lahan dan jalan serta permasalahan administrasi di dalam penerbitan perijinan dan pengelolaan pendapatan asli daerah.Oleh karena itu, pengawasan dan penertiban dalam kegiatan pengelolaan penambangan emas di daerah tersebut sangat diperlukan. Melalui kegiatan prospeksi yang dilakukan Kelompok Program Penelitian Mineral, Pusat Sumber Daya Geologi, Badan Geologi Kementerian ESDM diharapkan dapat diketahui penyebaran dan sumberdaya endapan emas di daerah tersebut, sehingga dapat dijadikan pedoman dalam memberikan masukan teknis kepada pemerintah kabupaten setempat dalam penerbitan dan penertiban perijinan serta pengelolaanpenambangannya.Kegiatan prospeksi dilakukan dengan metode pemetaan geologi, pemetaan endapan alluvial, pemercontoan geokimia dan konsentrat mineral berat dan analisis laboratorium terhadap 20 conto sedimen sungai aktif, 73 conto konsentrat dulang dan 20 conto batuan. Lokasi penyelidikan meliputi Kecamatan Poleang Utara, Kecamatan Rarowatu dan Kecamatan Rarowatu Utara, Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara.Hasil PenyelidikanSebanyak 20 conto sedimen sungai aktif, 73 conto konsentrat dulang dan 20 conto batuan diambil untuk dilakukan analisis laboratorium baik geokimia unsur, mineralogi butir, petrografi dan mineragrafi. Dari pengambilan konsentrat dulang teramati adanya butiran emas yang berukuran sangat halus sampai kasar dengan bentuk pipih sampai membulat tanggung. Butiran-butiran emas ini ditemukan pada conto yang diambil dari batuan sekis yang teroksidasi dan pada satuan alluvium baik pada material lepas konglomerat, lempung dan tanah penutup.Sesuai dengan tahap penyelidikan yang dilakukan meliputi wilayah cakupan seluas 31.790 Ha, terdapat dua tipe endapan emas yaitu endapan primer pada sebagian batuan sekis yang terubah (silisifikasi-oksidasi) dan endapan sekunder pada daerah alluvium. Angka kandungan emas minimum dan maksimum yang diambil dari data itu adalah 0,16405 g/m3 dan 22,12 g/m3, dengan sumberdaya emas sekunder minimum 196,53 kg dan maksimum 26.499,76 kg (setara dengan 26,50 ton).Prospek endapan emas tipe alluvial di daerah ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat melalui proses penambangan rakyat yang tersebar mengikuti alur sungai-sungai yang berhulu di daerah bukit Tangkeno Wumbubangka. Sedangkan untuk endapan emas alluvium pada satuan batuan sekis yang teroksidasi dapat dimanfaatkan melalui proses penambangan skala menengah menggunakan alat-alat mekanis, dengan senantiasa mempertimbangkan kelestarian lingkungan.Daerah penyelidikan perlu ditindaklanjuti dengan pemetaan geologi lebih rinci untuk mengetahui penyebaran batuan sekis yang terubah (silisifikasioksidasi) yang diduga merupakan sumber dari keterdapatan mineral logam emas primer. (KO)*) Dipresentasikan dalam Kolokium Badan Geologi, Kementerian ESDM, Bandung, 3-4 Februari 2010

Share This!