PVG : Kecamatan Pasir Jambu Terletak Pada Zona Potensi Terjadi Gerakan Tanah Menengah sampai Tinggi

Tuesday, 23 February 2010 - Dibaca 5367 kali

BANDUNG. Bencana gerakan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (23/2) merupakan jenis gerakan tanah berupa longsoran bahan rombakan di tebing yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan kemiringan lereng yang terjal. Wilayah terkena bencana terletak pada zona potensi terjadi gerakan tanah Menengah sampai TinggiMengenai penyebab terjadiya bencana gerakan tanah tersebut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG) Surono mengatakan, gerakan tanah terjadi akibat curah hujan yang tinggi pada wilayah yang memiliki kemiringan lereng yang terjal, kurangnya tanaman yang berakar kuat dan dalam sehingga menyebabkan masa tanah dan batuan mudah bergerak serta adanya bidang lemah yang berupa kontak antara tanah pelapukan dengan batuan dasar.Bencana Gerakan Tanah Longsor yang menimpa Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terjadi pada tanggal 23 Februari 2010 pukul 07.00 WIB setelah sebelumnya wilayah sekitar lokasi bencana turun hujan cukup deras. Secara umum daerah bencana dan sekitarnya tersebut merupakan daerah perbukitan bergelombang yang agak terjal hingga terjal dengan batuan penyusun berupa perselingan lava, breksi dan tuf bersusunan andesit.Lebih lanjut menurut Kepala PVG, berdasarkan Peta Prakiraan Potensi Terjadi Gerakan Tanah pada Bulan Februari 2010 di Jawa Barat (Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), daerah terkena bencana terletak pada zona potensi terjadi gerakan tanah Menengah sampai Tinggi, artinya daerah ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan, dan gerakan tanah lama dapat aktif kembali.Tim Tanggap Darurat Bencana gerakan tanah siap diberangkatkan ke lokasi bencana, untuk melakukan pemeriksaan guna mengetahui penyebab terjadinya gerakan tanah memberikan rekomendasi teknis penanganan bencana gerakan tanah serta memberikan sosialisasi mengenai kondisi gerakan tanah yang terjadi kepada masyarakat yang terkena bencana. (SF)

Share This!