Review Sebulan Aksi IEA Lepas Cadangan Darurat Minyak

Monday, 25 July 2011 - Dibaca 1863 kali

JAKARTA -- Telah sebulan berlalu sejak International Energy Agency (IEA) me-launching aksi "Libya Collective Action", aksi negara-negara anggota IEA untuk melepas cadangan darurat minyak sebesar 60 juta barel yang dimulai pada 23 Juni 2011. Aksi tersebut merupakan respon terhadap gangguan pasokan minyak dari Libya, setelah negara-negara OPEC gagal menyepakati kenaikan kuota produksi OPEC pada pertemuan di Wina, 8 Juni 2011.

IEA menilai bahwa keputusannya pada 23 Juni untuk melepaskan 60 juta barel minyak tersebut telah membantu kebutuhan pasar dengan menjembatani kekurangan pasokan Libya. IEA akan terus memantau kondisi pasar, dan IEA siap untuk menambah "Libya Collective Action" jika kondisi pasar memerlukan lagi, walaupun sementara tidak mencari pelepasan tambahan stok dikarenakan aksi 23 Juni belum lengkap karena stok masih memasuki pasar.

OPEC sendiri melaporkan pada kuartal kedua 2011 ini permintaan minyak dunia meningkat menjadi 88,18 juta bph, sementara pasokan minyak dunia hanya sebesar 87,82 juta bph (Ref. July 2011 OPEC Monthly Oil Report).

Dalam siaran persnya, IEA melaporkan kenaikan tajam dari produksi minyak OPEC. IEA memperkirakan produksi minyak mentah OPEC Juni 2011 naik 840.000 bph menjadi 30,03 juta bph dibanding Mei, dan kemungkinan akan naik sekitar 150.000 hingga 200.000 bph pada bulan Juli. IEA memperkirakan naiknya produksi OPEC dan Aksi Kolektif IEA secara substansial bisa menutup kekurangan pasokan sebesar 1,3 juta bph pada kuartal ketiga 2011.

Sebagaimana diketahui, konflik geopolitik di Libya awal tahun ini telah memangkas produksi minyak mereka hingga lebih dari dua-pertiga. Dari produksi normal 1,6 juta barel per hari (bph), menjadi kurang dari 500.000 bph.

Tidak hanya di Libya, pasokan global berkurang karena konflik di negara-negara penghasil minyak seperti Nigeria, Yaman, Suriah, dan Sudan. Akibatnya, harga minyak dunia relatif tinggi dalam kurun yang cukup lama.

Sebelumnya, negara-negara pengekspor minyak dunia (OPEC) diharapkan dapat menutupi kekurangan pasokan dengan menaikkan output usai pertemuan OPEC 8 Juni 2011 di Wina. Namun, kegagalan OPEC mencapai kesepakatan meningkatkan produksi (produksi tetap pd 24,84 juta bph sejak Januari 2009), menimbulkan kekhawatiran berkurangnya pasokan minyak dunia hingga akhir tahun ini. (KO/iea.org)

Share This!