Rida Mulyana: EBTKE Harus Jadi Arus Utama

Sunday, 22 May 2016 - Dibaca 3082 kali

BOGOR - Konservasi itu sebenarnya usaha yang paling mudah dilakukan, di antara pengembangan di sektor Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE). Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal EBTKE Rida Mulyana, pada acara Sarasehan Media 2016, di Sentul (20/5).

Rida menyampaikan bahwa saat ini EBT haruslah menjadi arus utama dikarenakan potensinya yang berlimpah, sumber energinya bersifat sustain atau tidak akan habis, bersih dan ramah lingkungan, telah menjadi komitmen nasional di panggung dunia, serta merupakan amanat undang-undang. Pengarusutamaan EBT harus dilakukan karena saat ini yang dibutuhkan adalah energi yang tidak akan habis. Energi saat ini pun telah menjadi modal pembangunan, bukan lagi sebagai komoditas ekspor,a lanjut Rida. Alasan lain adalah belum terwujudnya budaya hemat energi bagi sebagian masyarakat Indonesia.

Maka dari itu, Kampanye Potong 10% dilaksanakan pada 15 Mei 2016 lalu. Dari beberapa unsur EBTKE, konservasi energi, menurut Rida, adalah yang paling mudah untuk dilakukan. Tetapi, karena ini (Gerakan Potong 10%) adalah perubahan perilaku, maka harus ada gerakan untuk memulainya. Contohnya adalah kampanye Potong 10% lalu,a sambungnya.Gerakan potong 10% adalah gerakan untuk menghemat penggunaan energi kita dalam aktivitas sehari-hari sebesar 10%. Potong 10% setara dengan penghematan pembangunan 3,5 GW PLTU serta sama dengan fasilitas (proyek) Cepu yang akan segera diresmikan. Kampanye Potong 10% ini termasuk dalam salah satu kebijakan pengembangan di sektor EBTKE, di samping penambahan kapasitas terpasang pembangkit, penambahan penyediaan akses terhadap energi modern di daerah tidak terjangkau jaringan PLN, pengurangan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, dan pengurangan emisi gas rumah kaca. (DKD)

Share This!