Sosialisasi Gerakan Nasional Penghematan BBM dan Listrik

Wednesday, 30 May 2012 - Dibaca 2572 kali

JAKARTA - Sebagai tindak lanjut pidato Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono terkait Gerakan Nasinal Penghematan BBM dan Listrik, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral menyelenggarakan acara sosialisasi yang diperuntukkan bagi para para Pejabat dilingkungan Kementerian ESDM, Sekretaris Jenderal dan Sekretaris Menteri Kementerian dan lembaga negara serta Kepala Pemerintahan non Kementerian dan Sekretaris perusahaan BUMN dan BUMD.

"Diselenggarakannya sosialisasi kepada para Sekjen, Sestama, Sesmen dan Sekda dari seluruh Indonesia adalah untuk menjelaskan kebijakan pemerintah dalam rangka melaksanakan Gerakan Nasional Penghematan BBM dan Listrik," ujar Menteri Energi Dan Sumber daya Mineral, Jero Wacik mengawali acara sosialisasi, Rabu (30/05/2012).

Ditambahkannya, "tadi malam Presiden Republik Indonesia dengan tegas mengatakan, jika program gerakan na sional ini tidak sukses maka akan rugi kita dan rakyat akan menanggung kerugian, namun sebaliknya, jika gerakan ini berhasil maka kita semua yang akan beruntung".

Menteri menjelaskan, "gerakan ini muncul karena rencana kenaikan BBM pada 1 April lalu tidak tercapai, sementara postur APBN sudah dibuat dengan asumsi harga BBM mengalami kenaikan. Selain melalui penghematan, Pemerintah juga berusaha untuk meningkatkan penerimaan melalui peningkatan pendapatan pajak, dan PNBN sektor Pertambahangan dan Migas, imbuh Menteri".

Istana negara mulai malam ini lanjut Menteri, "akan mulai mematikan sebagian lampu-lampu taman yang tidak perlu, dan lampu ruangan akan mulai dicek mana saja yang perlu hidup dan yang tidak perlu hidup, disitu kelihatan niat, jadi saya mengajak saudara-saudara untuk menumbuhkan niat untuk mulai melakukan penghematan".

"Para Menteri dan sekjen harus memelopori penghematan ini, niatnya harus keras, inilah cara kita untuk menanggulangi situasi yang sekarang, saudara-saudara tanggal 1 sebentar lagi, stiker harus dipasang besok, lusa mulai di cek diparkiran, apa ada mobil PNS yang belum dipasangi sticker" ujar Menteri.

Menteri menjelaskan, yang dinamakan hemat, adalah menyalakan lampu saat diperlukan dan mematikannya saat tidak diperlukan. Penghamatan itu bukan untuk memelaratkan hidup namun menggunakannya seefisien mungkin.

Gerakan Nasional Penghematan BBM dan Listrik meliputi lima langkah yaitu, pengendalian sistem distribusi di setiap SPBU, pengendalian ini kita lakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, pelarangan BBM bersubsidi bagi mobil pemerintah, BUMN, dan BUMD, ketiga, pelarangan penggunaan BBM Bersubsdi bagi kendaraan perkebunan dan pertambangan, keempat, konversi BBM ke BBG untuk transportasi dan yang terakhir penghematan penggunaan listrik dan air di kantor-kantor Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD serta penghematan penerangan jalan-jalan.

Menteri mengharapkan para peserta sosialisasi dapat menjadi komandan di instansinya masing-masing untuk menjadi komandan penghematan listrik dan air. Kalau dulu lanjut Menteri, hanya terbatas di gedung-gedung pemerintah sekarang ditambahkan dengan rumah-rumah jabatan. Bersamaan acara sosialisasi Menteri ESDM menyerahakan stiker yang akan ditempelkan pada mobil mobil dinas, BUMN dan BUMND sebagai penanda bahwa kendaraan tidak menggunakan BBM Bersubsidi. (SF)

Share This!