Status G. Marapi Ditingkatkan Menjadi Waspada (Level II)

Wednesday, 3 August 2011 - Dibaca 2589 kali

BANDUNG - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM meningkatkan status G. Marapi H di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat dari status NORMAL (Level I) menjadi WASPADA (Level II) terhitung mulai tanggal 3 Agustus 2011 pukul 11:00 WIB.Berikut Laporan yang diterima Redaksi esdm.go.id tentang peningkatan status G. Marapi :I. PENDAHULUANG. Marapi merupakan salah satu gunungapi aktif di Sumatera Barat dengan ketinggian puncak sekitar 2900 m dpl. Secara geografis puncak G. Marapi terletak pada posisi 0o 22' 47.72" LS dan 100o 28' 16.71" BT dengan ketinggian 2891 m dpl (Rasyid, 1990). Secara administratif G. Marapi termasuk dalam wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.G. Marapi merupakan gunung tipe stratovolcano dengan tubuh gunung memanjang ke arah kurang lebih Baratdaya-Timurlaut. Daerah puncak G. Marapi dicirikan oleh suatu kaldera yang mempunyai beberapa kawah aktif yang mengikuti arah Baratdaya-Timurlaut. Sejarah letusan G. Marapi dicirikan oleh aktivitas vulkanik berupa erupsi eksplosif pada kawah puncak. Erupsi G. Marapi terakhir terjadi pada tahun 2005 berupa erupsi eksplosif pada kawah sentral. Erupsi masa lalu yang banyak mengakibatkan korban terjadi pada tahun 1975 merupakan erupsi magmatik dan freatik.II. PEMANTAUAN2.1. KegempaanKegempaan di G. Marapi dari 1 Januari 2011 sampai 20 Juni 2011 rata-rata dalam sehari merekam kejadian gempa Vulkanik Dalam (VA) di bawah 5 kali kejadian dan gempa Vulkanik Dangkal (VB) di bawah 10 kejadian.Tanggal 21 - 30 Juni 2011, terekam 246 kali gempa Vulkanik Dangkal (VB), 4 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA), 6 kali gempa Tektonik Lokal (TL) dan 20 kali Tektonik Jauh.Juli 2011, terekam 241 kali gempa Vulkanik Dangkal (VB), 20 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA), 28 kali gempa Tektonik Lokal (TL) dan 54 kali Tektonik Jauh.Tanggal 1 Agustus 2011, terekam 10 kali gempa Vulkanik Dangkal (VB) dengan amplituda maksimum 2 - 6 mm dan lama gempa 7.5 - 17.5 mm. 1 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA) dengan amplituda maksimum 5 mm, S-P 2.5 detik dan lama gempa 13.5 detik, 1 kali gempa Tektonik Lokal (TL) dan 5 kali gempa Tektonik Jauh )TJ).Tanggal 2 Agustus 2011, terekam 9 kali gempa Vulkanik Dangkal (VB) dengan amplituda maksimum 1 - 7 mm dan lama gempa 7.5 - 15 detik. 6 kali gempa Tektonik Jauh (TJ).Tanggal 3 Agustus 2011 pukul 00.00 - 10.00 WIB, terekam 1 kali gempa Letusan pada pukul 08.31 WIB dengan amplituda maksimum 40 mm dan lama gempa 67 detik. Getaran Tremor menerus mulai muncul pada pukul 08.54 WIB dengan amplituda maksimum 1.5 - 3.5 mm (dominan 3 mm). 4 kali gempa Vulkanik Dangkal (VB) dengan amplituda maksimum 1 - 4 mm dan lama gempa 8.5 - 22.5 detik. 2 kali gempa Tektonik Lokal (TL).2.2 .Visual.Bulan Juni 2011, dari kawah utama terlihat asap putih tipis - sedang, tekanan lemah dengan ketinggian 25 - 75 meter di atas puncak.Bulan Juli 2011, dari kawah utama terlihat asap putih tipis - tebal, tekanan lemah dengan ketinggian 15 - 75 meter di atas puncak.Tanggal 1 Agustus 2011, dari kawah utama terlihat asap putih tipis, tekanan lemah dengan ketinggian 15 meter di atas puncak.Tanggal 2 Agustus 2011, Gunung tertutup kabut.Tanggal 3 Agustus 2011, 00.00 - 10.00, cuaca cerah, terjadi 8 kali letusan, asap berwarna kelabu tebal dengan tinggi 300 - 1000 m dari atas puncak.III. POTENSI BENCANAAncaman bahaya untuk saat ini adalah terjadinya letusan abu disertai dengan lontaran material pijar dan pasir yang berpotensi melanda wilayah dengan radius 3 km dari pusat kegiatan.IV. KESIMPULANBerdasarkan hasil pengamatan visual dan kegempaan serta potensi ancaman letusan G. Marapi, maka tingkat kegiatan G. Marapi dinaikkan dari status NORMAL (Level I) menjadi WASPADA (Level II) terhitung mulai tanggal 3 Agustus 2011 pukul 11:00 WIB.Jika terjadi perubahan penurunan/peningkatan aktivitas vulkanik G. Marapi secara signifikan, maka tingkat kegiatannya dapat diturunkan/dinaikkan sesuai dengan tingkat kegiatan dan ancamannya.Pemantauan secara intensif terus dilakukan guna mengevaluasi kegiatan G. Marapi, serta pemahaman akan aktivitas G. Marapi harus tetap dilakukan secara intensif melalui kegiatan sosialisasi tentang ancaman bahaya letusan G. Marapi.V. REKOMENDASISehubungan dengan status aktivitas G. Marapi pada WASPADA (Level II), maka kami rekomendasikan:Masyarakat di sekitar G. Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Marapi pada radius 3 km dari kawah/puncak, mengingat kawah sebagai pusat letusan dan sumber keluarnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan.Masyarakat yang ada di sekitar G. Marapi diharapkan tenang tidak terpancing isu-isu tentang letusan G. Marapi.Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi melalui Pos Pengamatan G. Marapi di Bukit Tinggi selalu berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Badan Penanggulangan Bencana Daerah/BPBD) dan pemerintah Kabupaten Agam dan Tanah Datar (Selaku SATLAK PB) tentang aktivitas G. Marapi. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.Badan Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sumatera Barat dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Marapi.

Share This!