Status G. Papandayan Dinaikkan Dari Level 2 WASPADA ke level 3 SIAGA

Saturday, 13 August 2011 - Dibaca 2494 kali

BANDUNG - Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM terhitung sejak tanggal 13 Agustus 2011 pukul 04:00 WIB menaikkan status G. Papandayan Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III). Pemantauan secara intensif terus dilakukan guna mengevaluasi kegiatan G.Papandayan, serta pemahaman akan aktivitas G.Papandayan harus tetap dilakukan secara intensif melalui kegiatan sosialisasi tentang ancaman bahaya letusan G.Papandayan.Berdasarkan hasil pengamatan kegempaan, deformasi, geokimia dan visual, maka status G. Papandayan terhitung tanggal 13 Agustus 2011 pukul 04:00 WIB dinaikkan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III). Jika terjadi perubahan penurunan/peningkatan aktivitas vulkanik G.Papandayan secara signifikan, maka tingkat kegiatannya dapat diturunkan/dinaikkan sesuai dengan tingkat kegiatan dan ancamannya, demikian release yang diterima esdm.go.id, Sabtu (13/8/2011) kemarin.Gunung Papandayan merupakan gunungapi aktif tipe A strato. Secara geografis G. Papandayan terletak pada 7o19'42" LS dan 107o44 BT dengan tinggi 2665 m dpl (di atas permukaan laut). gunung tersebut memiliki beberapa kawah aktif diantaranya: kawah Emas, kawah Manuk, kawah Nangklak dan kawah Baru.Erupsi yang tercatat diantaranya pada tahun 1772, 1923-1925, 1942 dan 2002. Pada Erupsi tahun 1772 longsor dan awanpanas terjadi yang menyebabkan 2951 orang menjadi korban. Pada erupsi terakhir tahun 2002, terjadi 3 episode erupsi dimulai dari erupsi freatik tanggal 11 November yang menyebabkan dinding kawah Nangklak runtuh dan material longsoran masuk ke aliran sungai Cibeureum Gede dan menyebabkan banjir bandang. Pada tanggal 15 November, terjadi erupsi eksplosif dan terbentuk kawah Baru 2002. Kemudian pada tanggal 20 November directed lateral blast terjadi dimana material vulkanik keluar dari kawah Nangklak sepanjang 1 km dengan arah timur laut. Ketiga episode erupsi tahun 2002 didahului dengan peningkatan jumlah gempa-gempa vulkanik yang signifikan.Status aktivitas G. Papandayan berada pada level II atau Waspada sejak 16 April 2008, dan hingga Juli 2011 beberapa kali terjadi peningkatan kegempaan. Dalam status Siaga (level III) ini potensi bencana yang mungkin terjadi di G. Papandayan adalah erupsi freatik secara tiba-tiba disertai keluarnya gas beracun atau terjadinya erupsi gas terarah (directed lateral blast ). Potensi lainnya berupa longsoran tebing di sekitar kawah G. Papandayan yang dapat memicu terjadinya lahar. Selain itu dengan adanya penumpukan material hasil erupsi di kompleks G. Papandayan yang tercatat hampir 3 juta m3 , di hulu S. Ciberum dan S. Ciparugpug, jika terjadi hujan lebat juga berpotensi terjadinya lahar yang akan mengalir mengikuti alur sungai tersebut.Selanjutnya, terkait dengan peningkatan status ini PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar G. Papandayan dan Pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah yang ada di puncak G. Papandayan dalam radius 2 km dari kompleks kawah Papandayan. Masyarakat di sekitar G. Papandayan diharap tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu. Oleh karena itu agar senantiasa mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut dan BPBD Provinsi Jawa Barat. (SF)

Share This!