Status G. Papandayan Diturunkan Jadi "Aktif Normal"

Tuesday, 8 January 2008 - Dibaca 5380 kali

Menurut Kepala Badan Geologi, Bambang Dwiyanto, "sejak ditetapkannya status G. Papandayan menjadi "Waspada" pada tanggal 2 Agustus 2007, data kegempaan, dan temperatur air kawah mengalami penurunan, dan sejak pertengahan bulan November 2007 gempa tremor sudah tidak terekam lagi, sedangkan gempa vulkanik dangkal mengalami penurunan dari 30 kali perhari menjadi rata-rata 10 kali".

Kepala Badan Geologi telah menginformasikan kepada instansi terkait tentang penurunan status ini dan selanjutnya merekomendasikan kepada masyarakat agar tetap tenang serta berhati-hati jika mendekati pusat aktifitas terutama di Kawah Mas, Kwah Belagadama, Kawah Manuk, dan Kawah Bayu karena masih adanya gas beracun.

Kepulauan Mentawai dan Perairan Selatan Jawa Barat dilanda Gempabumi


Selain penurunan status G. Papandayan Kepala Badan Geologi juga menginformasikan adanya dua kejadian gempabumi yang melanda wilayah Indonesia, yang pertama melanda Kepulauan Mentawai pada tanggal 4 Januari 2007 dan di Perairan Selatan Jawa Barat pada tanggal 6 Januari 2005.

" Dua wilayah Indonesia kembali diguncang gempabumi pada tanggal 4 dan 5 januari 2007 yang lalu, masing-masing berkekuatan 6,3 SR dan 5,3 SR. kedua gempa tidak akan menimbulkan tsunami meskipun pusat gempa berada di laut namun energinya tidak cukup kuat untuk menimbulkan tsunami", demikian Bambang Dwiyanto menjelaskan.

Menurut informasi dari BMG gempa yang terjadi di Kepulauan Mentawai berpusat di koordinat 3.03o LS dan 100.61o BT berjarak 74 Km Baratdaya Mukomuko, Bengkulu , sedangkan gempabumi yang melanda Perairan Selatan Jawa Barat di koordinat 9.56o LS dan 107.44o BT dan berjarak 262 Km Baratdaya Tasikmalaya, Jawa Barat.

Share This!