Status Gunungapi Bromo Ditingkatkan Menjadi "SIAGA"

Wednesday, 6 September 2006 - Dibaca 9443 kali

Peningkatan status tersebut didasarkan pada berbagai data seismic maupun visual yang terus menunjukkan peningkatan dalam beberapa waktu terakhir. Pada tanggal 2 September 2006 tercatat getaran tremor vulkanik menerus dengan amplitudo maksimum 23 mm dengan penurunan hingga 2 mm pada orde sekitar 2-3 menit. Kemudian pada tanggal 3 September 2006, getaran tremor vulkanik masih terjadi dengan amplitudo getaran hingga 15 mm dengan penurunan amplituda hingga 2 hingga 3 mm dalam selang waktu 3-4 menit. Pada tanggal 4 September 2006 pukul 00.00-06.00 WIB dominasi getaran tremor vulkanik masih berlangsung dengan amplituda maksumum 26 mm. Sementara itu secara visual juga terlihat asap putih agak kelabu, tinggi asap sekitar 25-50 m dari bibir kawah.

Menurut Kepala Badan Geologi, Bambang Dwiyanto, MSc, pihaknya merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah agar tidak memperbolehkan masyarakat di sekitar gunungapi Bromo dan pengunjung/wisatawan untuk mendaki dan mendekati dalam radius 1 (satu) kilometer dari kawah aktif Gunungapi Bromo. Selain itu, masyarakat hendaknya mengikuti arahan SATLAK PB atau SATKORLAK PB setempat. Demikian pula diharapkan Pemerintah Daerah dan Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru untuk senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunungapi Bromo di Cemoro Lawang ataupun dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya perkembangan lebih lanjut dari aktifitas gunungapi Bromo.

Share This!